MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemkab Badung secara serentak menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dari Pemerintah Pusat bagi masyarakat miskin terdampak Covid-19 di 46 Desa, Jumat (8/5). Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta langsung turun menyerahkan BLT-DD ke rumah warga penerima.
Ada dua warga di Kecamatan Abiansemal yang masuk data penerima yang dikunjungi Bupati, yakni keluarga I Putu Pande Sukayasa (20) dari Br. Teguan, Desa Punggul dan keluarga Ni Wayan Mertanadi (45) warga Br. Selat, Desa Selat. Kepada masing-masing penerima Bupati menyerahkan buku rekening Bank BPD Bali yang dananya telah ditransfer sebesar Rp 600 ribu per satu bulan.
BLT DD akan diterima selama tiga bulan kedepan. Turut mendampingi Bupati, anggota DPRD Badung Dapil Abiansemal, Kadis Kominfo IGN Gede Jaya Saputra, Kabag Humas Made Suardita, Camat Abiansemal IB Putu Mas Arimbawa, Kepala Balai Latihan Masyarakat UPT Kementerian Desa wilayah Bali, NTB dan NTT, Dadang Suyatna.
Pada waktu yang sama bantuan BLT-DD juga diserahkan di Kecamatan Mengwi oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa. Sementara Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa menyerahkan BLT-DD di Kecamatan Kuta Utara. Di Kecamatan Petang diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial I Ketut Sudarsana, sedangkan Kepala Dinas PMD Komang Budi Argawa menyerahkan di Kecamatan Kuta Selatan.
Bupati Giri Prasta sangat mengapresiasi seluruh aparat dan tokoh masyarakat yang telah terlibat dalam penanganan Covid-19. Menurutnya Pemkab Badung sangat komit dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona. Dengan selalu bergerak secara sama-sama, bergotong-royong, gerak cepat, tanggap darurat dan tepat sasaran. “Kami eksekutif dan legislatif telah bersatu, untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19, ” jelasnya.
Ia mengatakan BLT-DD ini merupakan program Pusat melalui Kementerian Desa dan secara serentak diserahkan kepada masyarakat penerima yang sudah terdata sebelumnya. Menurut Bupati melalui aparat paling bawah terus melakukan pendataan untuk memperoleh data yang akurat dan tidak terjadinya tumpang tindih masalah data. “Prinsip saya, memang susah ketika kita bicara tentang data, tetapi akan lebih fatal lagi kalau kita berbicara tanpa data. Maka kita mendata semua, karena setelah kami mengikuti teleconference nanti akan ada bantuan dari Kemensos melalui PT Pos,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati terus menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat Badung untuk bergotong-royong dan selalu mentaati himbauan dari pemerintah dengan melakukan pola hidup sehat, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan memakai masker. “Kami salut atas semangat gotong-royong masyarakat Badung sudah sangat luar biasa dalam mencegah dan memutus penyebaran Virus Corona ini,” tambah Bupati.
Sementara itu salah satu penerima I Putu Pande Sukayasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bupati Badung yang telah memberikan BLT-DD ini. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi ayah satu anak ini, karena semenjak mewabahnya Covid-19 ia tidak lagi melakoni pekerjaan sebagai buruh bangunan. “Suksma Bapak Bupati, bantuan ini sangat bermanfaat bagi keluarga kami dan akan kami manfataakan untuk memenuhi kebutuhan dasar kami sehari-hari,” ucapnya terharu.
BLT-DD sendiri merupakan bantuan yang diberikan kepada KK Miskin yang belum pernah menerima bantuan program pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten. Sasaran penerima BLT-DD adalah keluarga miskin yang non Program Keluarga Harapan (PKH)/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Non Kartu Prakerja antara lain kehilangan mata pencaharian atau pekerjaan, belum terdata (exlusion error) dan mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis.
Intinya KK miskin yang menerima bantuan tidak boleh menerima double bantuan. Untuk di Badung BLT-DD disalurkan ke 46 Desa se-Badung dengan besaran Rp 600 ribu per KK per bulan, selama tiga bulan yaitu April, Mei dan Juni 2020.
Jumlah keseluruhan KK penerima BLT-DD sebanyak 4.779 KK dengan jumlah total BLT-DD RP. 8.602.200.000 dengan rincian penerima yaitu Kecamatan Petang (7 Desa) sebanyak 965 KK senilai Rp. 1.737.000.000, Kec. Abiansemal (18 Desa) sebanyak 1.410 KK senilai Rp. 2.538.000.000, Kec. Mengwi (15 Desa) sebanyak1.569 KK senilai Rp. 2.824.200.000, Kuta Utara (3 Desa) sebanyak 408 KK senilai Rp. 734.400.000 dan Kuta Selatan (3 Desa) sebanyak 427 KK nilai Rp. 768.600.000. (Adv/balipost)