SURABAYA, BALIPOST.com – Sudah sepuluh hari, pembatasan sosial berskala besar (PSSB) berlangsung di Surabaya, Jawa Timur. Namun belum ada grafik yang menggembirakan.

Karena itu, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur (Jatim), dr. Joni Wahyuhadi, aparat didesak lebih represif mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi aturan psbb untuk menekan penularan virus corona. Progress PSBB di Surabaya Raya belum menggembirakan.

Ia mengatakan grafik pasien yang terkonfirmasi positif maupun pasien dalam perawatan dan orang dalam pengawasan di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo terus meningkat. Sejak pertama PSBB diberlakukan di Surabaya Raya, hingga saat ini terkonfirmasi positif di surabaya meningkat menjadi 586 orang, 1.354 PDP, dan 2.825 ODP.

Baca juga:  Pemprov Jatim Cabut Izin Sholat Idul Fitri di Masjid Al Akbar

Di Sidoarjo 140 orang positif, 208 PDP dan 808 ODP. Sementara di Gresik, 36 orang positif, 156 PDP dan 1.132 ODP.

Cara menurunkan grafik kasus COVID-19 yang terus naik itu, harus dengan cara keras dan pihak kepolisian diminta lebih tegas lagi. “Obat yang paling mujarab menekan penularan segala jenis penyakit yang menjadi pandemi selama ini, cuma satu, yaitu physical distancing. Karena, cara itu diyakini ampuh memutus rantai penularan COVID-19,” katanya.

Baca juga:  Tradisi Toron, Ribuan Kendaraan Padati Jembatan Suramadu

Ia mengimbau kepada masyarakat mematuhi aturan pemerintah agar penyebaran COVID-19 bisa segera diatasi. (Feri Saputra/Surabaya TV)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *