MANGUPURA, BALIPOST.com – Tanjung benoa sebagai destinasi pariwisata yang biasanya ramai dikunjungi wisatawan untuk wisata bahari, kini terlihat lengang. Boat yang biasanya digunakan untuk mengantar wisatawan, terlihat terparkir di pinggir pantai, Minggu (10/5) akibat pandemi COVID-19.
Menurut Bendesa Adat Tanjung Benoa Made Wijaya, di kawasan Tanjung Benoa ada sebanyak 23 pengusaha bahari baik yang ada di pesisir maupun di dalam. Dari jumlah itu, sebanyak total 2000 lebih karyawan yang dipekerjakan, saat ini terpaksa dirumahkan sementara. Akibatnya, banyak karyawan yang memilih pulang kampung dan ada yang masih tinggal di tempat kos. “Sebanyak 2000 lebih karyawan tidak bisa bekerja. Ada yang masih disini, ada yang pulang kampung. Ini akibat seluruh perusahaan tutup,” kata Yonda yang juga Anggota DPRD Badung dari partai Gerindra.
Dengan pengalaman ini, kedepan pihaknya berharap pada perusahaan-perusahaan agar bisa memanajemen pengelolaan perusahaan dengan baik. Intinya mulailah pengalaman ini dijadikan acuan kedelan supaya bisa menghadapi permasalahan seperti Covid-19 dengan lebih baik. “Ini bisa dipakai sebagai acuan dan pelajaran pengalaman kita agar bisa lebih bail lagi dalam menghadapi kondisi seperti sekarang,” ujarnya. (Yudi Karnaedi/Balipost)