Ilustrasi. (BP/Suarsana)

TABANAN, BALIPOST.com – Laporan perkembangan warga positif COVID-19 yang dirawat di Tabanan hingga Senin (11/5) tidak mengalami banyak perubahan dengan hari sebelumnya. Jumlah pasien terkonfirmasi positif masih sebanyak 3 orang dan masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit, yakni di RS PTN Udayana, RSUP Sanglah, UPTD RS Nyitdah.

Selain itu, ada 5 orang pasien dalam pengawasan (PDP) masih dirawat di UPTD RS Nyitdah, Kediri. Untuk pasien yang tengah ditangani di RS PTN Udayana sejauh ini memang belum menunjukkan hasil negatif pada tes swab yang terus dilakukan.

Baca juga:  Hanya Bali yang Lanjutkan PPKM Level 4, Luhut Ungkap Alasannya

Pasien yang merupakan naker migran asal kabupaten Tabanan ini memang sudah cukup lama menjalani perawatan di ruang isolasi. Satu orang sebelumnya sudah dinyatakan negatif dan telah diperbolehkan pulang.

Dari data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Tabanan, untuk tiga pasien terkonfirmasi positif merupakan naker migran asal Tabanan dan tersebar di tiga kecamatan yakni Kediri, Penebel dan Tabanan. Sementara untuk PDP tersebar di empat kecamatan yakni Kerambitan, Penebel, Kediri dan Marga.

Baca juga:  Puluhan Kasus COVID-19 Dilaporkan Tabanan, Satgas Ungkap Klasternya

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Tabanan yang juga Kepala Dinas Kominfo Tabanan, Putu Dian Setiawan, Senin (11/5) mengatakan perkembangan naker migran asal Tabanan, yang telah dikarantina sebanyak 318 orang. Mereka yang masih melaksanakan karantina di hotel, baik di luar maupun dalam wilayah Tabanan sebanyak 134 orang.

Yang sudah selesai masa karantina/pulang sebanyak 183 orang. Sementara satu orang naker migran masih menjalani karantina/isolasi di UPTD RS Nyitdah lantaran hasil rapid tes kedua menunjukkan hasil reaktif.

Baca juga:  Pratima di Pura Desa Adat Basang Be Dicuri

Tidak hanya berkutat pada penanganan COVID-19, tim khususnya Satgas Kesehatan saat ini juga gencar melakukan kegiatan gerakan Kesehatan Kuratif dan Rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif berupa pelaksanaan Fogging untuk mengantisipasi virus Demam Berdarah juga terus dilakukan, salah satunya di Megati Kelod Desa Megati. “Tidak hanya penanganan dan pencegahan COVID-19, kasus DBD juga menjadi perhatian Satgas, salah satunya kegiatan PSN plus sudah terus dilaksanakan sebagai upaya memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti,” terangnya. (Puspawati/balipos)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *