Dr. Dra. Anak Agung Rai Sita Laksmi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejak pandemi Covid-19 melanda Bali, proses pembelajaran akademik di Universitas Warmadewa (Unwar) dilakukan melalui pembelajaran daring (online). Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerumanan mahasiswa sesuai himbauan pemerintah untuk tetap belajar dari rumah dan social/physical distancing.

Oleh karena itu, untuk melepas mahasiswa yang telah selesai masa studinya, Program Pascasarjana Unwar melakukan yudisium ke-15 berbasis online, Sabtu (9/5). Menurut Direktur Program Pascasarjana Unwar Dr. Dra. Anak Agung Rai Sita Laksmi, M.Si., yudisium merupakan proses akademik yang menyangkut pengumuman nilai kelulusan mahasiswa dari seluruh proses akademik yang telah diikuti dan penetapan nilai dalam bentuk transkrip akademik.

Baca juga:  Lemlit Unwar Gelar Bedah Proposal Penelitian Hibah Kemendikbudristek

Sehingga, yudisium sangat penting dilakukan, meskipun saat ini tengah menghadapi pandemi COVID-19. Oleh karena itu, secara teknis penyelenggaraan yudisium yang diikuti sebanyak 130 orang yudisiawan kali ini berbeda dengan yudisium sebelumnya.

Yudisium dilakukan secara daring. karena ini pilihan yang paling aman dalam menghadapi kondisi saat ini. “Di satu sisi kami tidak ingin menunda proses akademik dan pengumuman kelulusan para yudisiawan, sedangkan disisi lain kita wajib mendukung kebijakan pemerintah, yakni belajar dan bekerja dari rumah, menghindari pertemuan yang melibatkan banyak orang, serta menerapkan social distancing dan physical distancing guna memutus mata rantai dan mencegah penyebaran covid-19,” ujar Rai Sita Laksmi.

Baca juga:  Penelitian Berbasis Ekolinguistik

Prosesi yudisium pun tetap dilakukan di kampus, namun yang hadir hanya pejabat struktural dan beberapa staf dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, yaitu menggunakan masker dan menjaga jarak. Sedangkan para yudisiawan/i mengikuti prosesi dari rumah.

Demikian juga anggota BPPS dan para undangan mengikuti dari rumah melalui aplikasi zoom cloud meeting. “Seperti yudisium biasanya para yudisiawan tetap menggunakan pakaian yang telah ditentukan, menggunakan selempang dan insinye yang menandakan bahwa mereka sebagai yudisiawan. Para yudisiawan juga akan mendapatkan vandel, transkrip akademik, dan buku yudisium yang akan dibagikan kemudian,” tandasnya. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Dugaan Korupsi BKK 200 Juta, Bendesa Candikuning Diperiksa Kejaksaan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *