TABANAN, BALIPOST.com – Komisi IV DPRD Tabanan menggelar rapat kerja dengan Dinas Pendidikan kabupaten Tabanan membahas PPDB, Selasa (12/5). Rapat membahas antisipasi kemungkinan permasalahan yang bisa muncul saat PPDB 22 Juni mendatang. Selain itu, terungkap hanya ada 15 sekolah baik SD dan SMP yang siap menggelar PPDB secara online, sementara sekolah lainnya masih manual.
Ketua komisi IV DPRD Tabanan, I Gusti Komang Wastana menyampaikan, agar dalam PPDB ini tidak ada kekisruhan terutama sampai ada siswa yang tidak dapat sekolah. Politisi asal desa Dauh Peken ini berharap agar proses PPDB dapat berjalan aman dan lancar, serta tidak ada kendala. Terlebih, ada sekolah yang akan menggelar PPDB secara online. Tentu akan ada kendala, seperti tidak semua siswa memiliki HP android. Begitupun kemungkinan gangguan sinyal sehingga sulit mengakses untuk mendaftar. “Saya kira ini harus dipikirkan dan dipersiapkan secara matang agar tidak menimbulkan persoalan nantinya. Apalagi sampai ada siswa yang tidak terdaftar,” katanya.
Hal lain yang juga harus menjadi perhatian bahwa masih banyak siswa dan orang tua yang berharap bisa masuk sekolah favorit, meski di luar zone. Meski ada jalur untuk itu lewat jalur prestasi baik akademik maupun non akademik, namun hendaknya hal tersebut tidak terjadi lagi. Apalagi saat ini sudah tidak ada lagi istilah sekolah favorit dengan sistem zonasi, sehingga perlu juga diperhatikan soal tenaga pengajar agar dilakukan pemerataan antar satu sekolah dengan sekolah yang lain.
“Masyarakat juga harus diberikan pemahaman terkait hal ini, sehingga tidak memaksakan diri masuk ke sekolah yang dikatakan favorit, sekarang sudah tidak ada lagi istilah sekolah favorit semuanya sama. Pastikan semua siswa dapat sekolah dan tidak ada yang main-main dalam PPDB ini,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan I Nyoman Putra menjelaskan, memang ada lima sekolah yang akan menggelar PPDB secara online. Ada tiga belas SMP dan dua SD. Tiga belas SMP yakni sepuluh smp I di kecamatan ditambah dengan SMPN 2,3 dan 6 Tabanan. Sementara dua SD yang melakukan PPDB online yakni SD 1 Delod Peken dan SD 6 Dajan Peken. “Ada lima belas sekolah yang siap PPDB online dan sisanya masih manual atuapun online dengan cara sederhan seperti menggunakan google drive,” jelasnya Putra.
Dia melanjutkan, 15 sekolah yang direncanakan menerapkan PPDB sistem online sudah sesuai anggaran rasionalisasi sebelumnya. Setiap sekolah mendpatkan dana Rp 5 juta untuk anggaran aplikasi tersebut. Sedangkan, untuk sekolah lain (di luar 15) kemungkinan juga akan menerapkan secara online namun lebih sederhana. “Meski dengan system online, namuna tetap memperhatikan zonasinya yang dirancang MKKS SMP yang lebih tahu situasi di lapangan,” jelasnya.
Nyoman Putra juga menjelaskan terkait prosentase kuota yang telah disepakati dan berlaku di seluruh Bali. Adalah untuk kuota zonasi telah disepakati sebesar 50 persen, kemudian kuota prestasi diporsi 30 persen. Dalam kuota prestasi tersebut ada empat kategori di dalamnya yakni 15 persennya adalah dengan menggunakan nilai 5 semester terakhir, kemudian seni budaya 5 persen, science 5 persen, dan prestasi olahraga 5 persen. Kemudian ada juga kuota afirmasi (siswa yang masuk kategori miskin) sebanyak 15 persen syaratnya adalah dengan dokumen yang sudah ditentukan. Terakhir adalah kuota untuk perpindahan orang tua sebanyak 5 persen. “Kami mohon masukan dan evaluasi untuk penyempurnaan juknis terkait PPDB tahun ini,” tandasnya.(Puspawati/Balipost)