Ilustrasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tak ingin lengah dalam menangani kasus Covid-19, Pemkot Denpasar bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terus merancang inovasi. Kali ini, dengan menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tengah merancang pelaksanaan Test Swab (PCR) dengan menyasar lokasi orang yang berstatus OTG, ODP yang tengah menjalani Karantina yang disediakan oleh Pemerintah Kota Denpasar .

Hal ini terungkap saat Wali kota Denpasar, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Wali kota, IGN Jaya Negara serta Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara menerima Dekan Fakultas Kedokteran Unud, Prof. Dr. dr. I Ketut Suyasa, Sp B, Sp OT (K) dan Ketua IDI Kota Denpasar, dr. I Gusti Agung Ngurah Anom, MARS di Graha Sewaka Dharma Kota Denpasar, Selasa (12/5).

Baca juga:  Perda RTRWP Resmi Berlaku, Kental dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali

Wali kota Denpasar, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra menjelaskan bahwa Kota Denpasar tidak boleh lengah menyikapi perkembangan kasus Covid-19. Karena hal ini belum dapat diprediksi apakah pandemi ini akan segera berakhir atau akan berlanjut.

“Jadi intinya kita harus waspada dan tetap mentaati arahan pemerintah saat ini, dan kali ini kita akan bersinergi dengan IDI Kota Denpasar serta Fakultas Kedokteran Unud untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19,” ujarnya

Baca juga:  Tak Hanya Masih Bertahan di Zona Kuning, Ketaatan Prokes Bali Juga di Atas 95 Persen

Lebih lanjut dikatakan, kewaspadaan ini bukan tanpa alasan. Melainkan jika menelisik kondisi Denpasar saat ini masih terdapat kasus positif, PDP, ODP dan OTG.

“Inilah yang harus kita waspadai, jangan sampai lengah, karena masih ada PDP, ODP, dan OTG yang berpeluang menjadi carier dan meningkat statusnya menjadi positif Covid-19,” katanya

Sementara, Dekan Fakultas Kedokteran Unud, Prof. Dr. dr. I Ketut Suyasa, Sp B, Sp OT (K) mengatakan bahwa untuk menjawab kondisi saat ini wajib dilaksanakan Test Swab berbasis PCR. Sehingga diagnoasi pasien dapat diketahui lebih cepat.

Baca juga:  Untuk Kedua Kalinya, Wanita Tanzania Dideportasi dari Bali

“Jadi kami bersama Pemkot Denpasar saat ini sedang merancang pelaksanaan Swab Test yang menyasar langsung lokasi Karantina, sehingga diagnosa dapat diketahui lebih cepat dan akurat,” jelasnya

Inovasi ini juga didukung dengan ketersediaan peralatan yang memadai. Dimana, saat ini RS Universitas Udaya sedang memaksimalkan penerapan peralatan Swab Test. Dimana, nantinya jika sudah beroperasi, sekali program dapat melaksanakan Swab Test sebanyak 98 specimen. (Asmara Putera/Balipost)

BAGIKAN