DENPASAR, BALIPOST.com – UMKM dan pelaku usaha mengalami dampak dari kondisi pandemi. Bertahan dalam kondisi krisis, Bank Indonesia minta UMKM terus kreatif. Seperti yang dilakukan UMKM Binaan Bank Indonesia. Ada yang melakukan shifting produk meski beberapa produk UMKM binaan BI tetap di order baik dari dalam maupun luar negeri.
Kepala KPw BI Bali Trisno Nugroho mengatakan, ada beberapa pedoman untuk membantu UMKM khususnya pembinaan, pelatihan, informasi. Sedangkan dengan perbankan dihubungkan dan dikomunikasikan dan juga menghubungkan dengan kartu prakerja.
UMKM sendiri melakukan inovasi – inovasi untuk bertahan seperti melakukan shifting produk. “Putrimas membuat masker dari kain dengan corak endek atau kain khas Bali. Kita juga hubungkan dengan pasar seperti Jakarta, kantor – kantor pemerintahan, dll dan kita dorong untuk menggunakan sosmed,” ujarnya.
Diakui dari sisi omzet UMKM binaan BI memang menurun. Namun upaya bertahan yang bisa didorong adalah memaksimalkan penggunaan sosmed dalam masa krisis ini.
Meski demikian, tidak semua UMKM binaan BI terdampak. Seperti usaha kopi dikatakan masih berjalan karena masih ada pesanan dari luar negeri dan Jakarta. Bahkan Andika Tarum, UMKM di bidang tekstil dengan pewarna alam malah menambah pegawai karena banyak pesanan masker dari bahan pewarna alam, terutama pasar luar negeri.
Bara Silver melakukan shifting produk dengan membuat produk makanan seperti abon dan teri kacang. “Kreatifitas diuji saat ini, tapi nama mereka sudah menjual,” imbuhnya.
Sementara untuk klaster pertanian, BI mendorong untuk tetap berjalan mengingat kebutuhan pangan masih tetap dibutuhkan. “Pengembangan bawang putih di Buleleng, udang paname kita berikan bibit. Klaster pertanian seperti beras, udang, bawang putih tetap dibantu, dan kita minta jangan berhenti,” ujarnya. (Citta Maya/Balipost)