SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas yang akan menghubungkan gugusan pulau di Nusa Penida dengan daratan Pulau Bali, dipastikan akan tetap berlanjut. Kepastian itu didapat setelah Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengikuti rapat dengan Gubernur Bali dan OPD terkait, di Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (13/5).
Ini adalah bentuk komitmen Pemprov Bali dalam mewujudkan rencana pembangunan yang sudah digagas dalam konsep segitiga emas bagi kabupaten terkecil di Bali ini. “(Pembangunannya) lanjut. Mudah-mudahan Juni sudah dimulai,” kata Bupati Suwirta usai mengikuti rapat dengan Gubernur Koster bersama jajaran terkait.
Sempat ada kekhawatiran rencana pembangunan yang sangat diharapkan masyarakat di daerah kepulauan itu, bakal batal dikerjakan tahun ini lantaran semua wilayah terdampak pandemi COVID-19. Tetapi, setelah laju penyebaran virus ini dianggap mulai menurun, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Wayan Koster kembali fokus pada sejumlah agenda pembangunan besar, yang akan membawa kemajuan bagi Bali, khususnya di Klungkung.
Bupati Suwirta sendiri sangat berkeinginan pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas ini bisa terwujud segera, sesuai janjinya kepada masyarakat di Kepulauan Nusa Penida. Sebab, melalui pelabuhan inilah nantinya gugusan kepulauan Nusa Penida akan menatap kemajuan yang lebih pesat dari sekarang.
Dua dari tiga unit pelabuhan dalam konsep Pelabuhan Segitiga Emas (Sampalan, Bias Munjul dan Sanur) sudah dilengkapi seluruh persyaratannya. Seperti di Pelabuhan Sampalan, di Pulau Nusa Gede di antaranya FS, Rencana Induk Pelabuhan, DED (Detail Engineering Design), Amdal dan persiapan lahan sudah disiapkan dengan baik oleh Dinas Perhubungan Klungkung. Dalam persiapan lahan, sertifikatnya pun sudah diserahkan kepada Kementrian Perhubungan. Sementara mengenai pendanaan sebesar Rp 86 miliar dari Dirjen Perhubungan Darat, Kementrian Perhubungan, yang direncanakan dikerjakan dengan sistem multiyears tahun 2020 – 2021.
Sementara untuk Pelabuhan Bias Munjul di Pulau Ceningan, kelengkapan dokumennya seperti FS, Rencana Induk Pelabuhan, DED, Amdal dan Persiapan Lahan juga sudah disiapkan dengan baik oleh Dinas Perhubungan. Untuk Bias Munjul pendanaannya dirancang bakal menghabiskan anggaran sebesar Rp 111 miliar oleh Dirjen Perhubungan Darat, yang juga dikerjakan dengan sistem multiyears 2020-2021.
Sementara satu pelabuhan lagi yang juga sempat direncanakan pembangunannya terpisah di Pelabuhan Kusamba, pemerintah pusat sempat menyarankan supaya proses kajian diteruskan dan dilanjutkan dengan pembuatan DED. Selanjutnya supaya diajukan lewat surat ke Kementerian Perhubungan. Ini tidak terlepas dari peran Pemprov Bali atas pembangunan di Klungkung yang harus tetap berjalan seiring dengan komitmen Pemkab Klungkung. (Bagiarta/balipost)