JENEWA, BALIPOST.com – Virus Corona (COVID-19) kini sudah menelan korban jiwa hampir 300 ribu kasus di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) pun mengeluarkan peringatan bahwa COVID-19 ini tidak akan pergi kemana-mana.
Masyarakat dunia pun diminta untuk belajar hidup dengan virus ini, dikutip dari AFP, sama halnya dengan HIV yang hingga kini masih belum ada obatnya.
Amerika Serikat (AS) mencatatkan 1.800 kasus kematian harian pada Rabu (13/5). Total kasus kematian di AS kini mencapai 84.059.
Sebuah vaksin kemungkinan akan bisa membuat negara dan ekonomi kembali dibuka dari karantina wilayah dan akan menyebabkan penciptanya menerima jutaan dolar.
Namun, WHO mengatakan virus ini kemungkinan tidak akan bisa hilang sama sekali. “Virus ini akan menjadi salah satu endemi dalam komunitas kita dan virus ini tidak akan pernah pergi,” kata Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan.
“HIV belum juga pergi, tapi kita harus hidup dengan virus itu,” katanya lagi.
Prospek tidak akan perginya virus ini membuat pemerintah negara di dunia menghadapi tugas yang rentan menyeimbangkan antara menekan penyebaran virus ini sembari menjalankan perekonomian.
Presiden AS, Donald Trump, telah berupaya untuk menjalankan kembali aktivitas ekonomi di AS, seringkali bertentangan dengan saran dari pejabat kesehatannya. Ia berkeinginan memulai perekonomian terbesar di dunia itu sebelum Pilpres pada November mendatang. (Diah Dewi/balipost)