SURABAYA, BALIPOST.com – Ratusan warga Rungkut Lor dan Kedung Baruk, Surabaya dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid tes. Ratusan warga itu terpaksa dievakuasi Satpol PP.
Pada Senin, Pemkot Surabaya menggelar rapid test atau tes cepat di Rungkut Lor dan Kedung Baruk. Rapid test ini diikuti 468 orang warga Rungkut Lor dan Kedung Baruk.
Hasilnya, ada 188 warga dinyatakan reaktif. Rinciannya 74 orang berasal dari Rungkut Lor, 61 orang dari RW 02 Kedung Baruk dan 53 orang dari RW 03 Kedung Baruk.
Mereka langsung menjalani tes swab atau PCR di Rumah Sakit Husada Utama untuk memastikan apakah mereka positif COVID-19 atau tidak. Bagi warga yang dinyatakan positif dari hasil tes swab akan dikarantina di salah satu hotel di Surabaya hingga sembuh dengan biaya Pemkot Surabaya.
Tim tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur kini sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk menindaklanjuti kasus ini dengan mengisolasi warga serta menutup akses kampung. Menurut Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr. Kohar, adanya penularan ini diduga bagian dari klaster Pabrik Rokok Sampoerna di Rungkut II.
Ia mengatakan banyak karyawan pabrik setempat terkonfirmasi positif COVID-19 tinggal di dua wilayah ini.
Untuk mencegah penularan ini semakin meluas, dijelaskan Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi, warga yang reaktif diminta menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Selama masa isolasi ini, warga diwajibkan mengikuti protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. (Feri Saputra/Surabaya TV)