Sejumlah bangkai babi ditanam peternak di Karangasem. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus babi mati mendadak di Kabupaten Karangasem masih terjadi. Data Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem mencatat babi mati mendadak berkisar 300-400 ekor selama 4 bulan terakhir.

Kabid Peternakan, Made Ari Susanta, menduga kematian tersebut akibat African Swine Fever (ASF). “Gejala dan tanda yang dialami babi yang mati hampir sama, sehingga kami menduga itu akibat ASF,” kata Susanta, Kamis (14/5).

Baca juga:  Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Masker, 10 Pejabat di Pemkab Karangasem Tak Hadiri Panggilan

Ciri-ciri babi mati yang mengarah ke virus ASF, di antaranya pendarahan pada kulit, demam, bintik dan hilaangnya nafsu makan yang berimbas pada kematian. “Ada juga beberapa kasus babi mati yang mengeluarkan darah dari hidung dan telinga,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ari menuturkan hingga saat ini kasus babi mati masih …
Baca selengkapnya di media partner DENPOST.id

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *