DENPASAR, BALIPOST.com – Bali masih terus menambahkan jumlah pasien positif COVID-19 baru setiap harinya. Namun selama sepekan ini, sejak Minggu (10/5), jumlah penambahan kasusnya relatif sedikit, tidak sampai mencapai angka 10 setiap harinya.
Hanya pada Selasa (12/5) saja, terjadi penambahan kasus baru hingga belasan orang, yakni 14 orang. Di Kamis (14/5), angka penambahan kasus pun kembali menurun, mencapai 5 orang. Sehingga, kumulatif pasien positif COVID-19 mencapai 337 orang.
Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewa Made Indra, dalam rilisnya, penambahan kasus baru seluruhnya merupakan WNI. Transmisi lokal masih terus bertambah, dengan jumlah 3 orang. Sedangkan 2 orang merupakan pelaku perjalanan, yakni dalam negeri 1 orang dan luar negeri juga 1 orang.
Jumlah pasien yang telah sembuh kini mencapai 224 orang, bertambah 4 orang. Jumlah pasien yang meninggal sejumlah 4 orang.
Dengan komposisi ini, otomatis peringkat Bali kembali bergeser. Meski masih masuk dalam 10 besar perkembangan kasus COVID-19 secara nasional, posisi Bali kini berada paling buntut. Jumlah kumulatif kasus 337 orang, pasien sembuhnya 224 orang (66,47 persen) dan pasien meninggal 4 orang (1,19 persen).
Dilihat dari peta sebaran COVID-19 di Indonesia yang diakses di http://covid19.bnpb.go.id Bali berada di bawah NTB yang kumulatif kasus positif COVID-19 nya sebanyak 350 orang. Dengan jumlah pasien sembuhnya mencapai 138 orang (39,43 persen) dan meninggalnya sebanyak 7 orang (2,00 persen).
Sementara itu, posisi ketujuh yang biasanya dihuni Bali kini diduduki Sumatera Selatan dengan kumulatif kasusnya mencapai 441 orang. Pasien sembuhnya sebanyak 73 orang (16,55 persen) dan pasien meninggal mencapai 9 orang (2,04 persen).
Transmisi Lokal
Walaupun penambahan kasus relatif melandai, penularan secara transmisi lokal masih terus terjadi. Setiap hari, terjadi penambahan kasus jenis ini di Bali. Kumulatifnya menjadi 129 orang.
Soal ini, Dewa Indra mengatakan Gubernur Bali mengeluarkan imbauan yang ditandatangani Sekda Prov Bali Nomor 149/Gugascovid19/V/2020 Tanggal 14 Mei 2020 tentang Penggunaan Masker. Dalam imbauan ini ditegaskan bahwa setiap tamu/pengunjung/pemohon pelayanan publik di kantor/instansi untuk menggunakan masker. Bagi mereka yang tidak menggunakan masker agar ditolak atau ditunda proses permohonan pelayanan publiknya.
Apabila pemohon pelayanan publik merupakan penyandang disabilitas atau orang yang kurang mampu secara ekonomi agar dibantu diberikan masker sehingga dapat dilayani permohonan pelayanan publiknya. “Untuk maksud tersebut, pada unit-unit pelayanan publik perlu disiapkan masker untuk diberikan kepada pemohon pelayanan publik sesuai kategori di atas” sebutnya.
Buleleng masih tetap menjadi penyumbang kasus transmisi lokal terbesar dengan jumlah 37 warga. Untuk posisi selanjutnya, Bangli dengan jumlah kasus 34 orang, bertambah 3 warga dari sehari sebelumnya.
Di posisi ketiga ada Denpasar dengan jumlah warga terjangkit mencapai 20 orang. Di posisi keempat ada Karangasem dengan jumlah 15 warga terjangkit. Posisi kelima ada Badung dengan jumlah warga terjangkit sebanyak 11 orang.
Posisi keenam adalah Gianyar dengan jumlah warga terjangkit 5 orang. Kemudian, Klungkung ada di posisi ketujuh dengan 4 warga terjangkit transmisi lokal. Kedelapan, adalah Tabanan dengan jumlah warga terjangkit 2 orang. Sementara di posisi kesembilan adalah Jembrana dengan warga terjangkit 1 orang.
Terkait jenis kasus COVID-19, untuk WNI, rinciannya, 198 orang positif karena imported case dengan riwayat perjalanan dari luar negeri dan mayoritas adalah pekerja migran berjumlah 168 orang, bertambah 1 orang dari sehari sebelumnya. Sementara Pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) jumlahnya mencapai 30 orang. Sedangkan WNA tercatat ada 8 kasus.
Dari data yang ada dalam website infocorona.baliprov.go.id secara kumulatif Bali sudah menangani kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 337 kasus. Dari akumulatif 337 kasus positif, terdiri dari 8 WNA dan 329 WNI.
Dilihat dari kumulatif kasus positif, Bangli masih menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus 75 warga, bertambah 3 warga. Sementara Denpasar menduduki posisi kedua dengan total kasus 63 orang, bertambah 1 warga.
Di posisi ketiga ada Buleleng dengan jumlah warga positif mencapai 59 orang. Di posisi keempat adalah Karangasem dengan jumlah kasus 29 orang. Posisi kelima adalah Gianyar dengan jumlah 28 orang.
Posisi keenam adalah Badung dengan jumlah 24 orang. Posisi ketujuh adalah Klungkung dengan jumlah 19 kasus. Tabanan menduduki posisi kedelapan dengan jumlah warga terjangkit 14 kasus, bertambah 1 warga positif.
Jembrana ada di posisi kesembilan, dengan jumlah warga terjangkit sebanyak 12 orang.
Untuk WNA yang terjangkit kasus ini masih tetap 8 orang. Kabupaten lainnya total 6 pasien.
Yang meninggal masih tetap 4 orang, yakni 2 WNI dan 2 WNA.
Sementara itu, penambahan pasien sembuh terus terjadi. Dari data yang dilansir https://pendataan.baliprov.go.id pasien sembuh secara kumulatif mencapai 224 orang. Bertambah 4 orang dari sebelumnya sebanyak 220 orang.
Untuk peringkat, Denpasar menduduki posisi pertama dengan jumlah 48 warga. Bangli di posisi kedua dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 47 orang, bertambah 1 warga.
Di posisi ketiga, dengan jumlah 29 warga sembuh adalah Buleleng. Posisi keempat ada Gianyar dan Karangasem dengan total warga sembuh mencapai 21 orang.
Klungkung di posisi kelima dengan jumlah warga sembuh mencapai 15 orang, bertambah 1 warga. Badung menduduki posisi keenam dengan 14 warganya sembuh.
Jembrana dan Tabanan berada di posisi keenam dengan total warga sembuh 9 orang.
Kabupaten lainnya ada 5 orang sembuh, bertambah 1 warga sembuh dan WNA sembuh totalnya mencapai 6 orang. Total terdapat 218 WNI dan 6 WNA yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Bali.
Menilik kumulatif kasus, sebanyak 109 orang masih dalam perawatan (kasus aktif).
Mereka dirawat di 10 rumah sakit dan dikarantina (Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering). (Diah Dewi/balipost)