TABANAN, BALIPOST.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tabanan kembali mengupdate data perkembangan pasien. Hingga Senin (18/5), ada penambahan dua pasien yang terkonfirmasi positif.
Keduanya ini merupakan naker migran asal Tabanan yang tinggal di kecamatan Penebel. Mereka telah menjalani masa karantina mandiri 1,5 sampai 2 bulan.
Saat ini, dua pasien ini telah menjalani perawatan di UPTD RS Nyitdah, Kediri. Dan total pasien terkonfirmasi positif di Kabupaten Tabanan sebanyak 5 orang. Empat orang dirawat di UPTD RS Nyitdah dan satu orang di Bapelkesmas Denpasar.
Juru Bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid19 Tabanan yang juga selaku Kepala Diskominfo Tabanan Putu Dian Setiawan saat dikonfirmasi menjelaskan, untuk pasien positif yang dirawat di Bapelkesmas Denpasar adalah tenaga medis atau bidan asal Kecamatan Marga yang sebelumnya sempat dirawat di RS Wangaya.
Sementara untuk dua orang tambahan pasien terkonfirmasi positif yang saat ini sudah menjalani perawatan di UPTD RS Nyitdah merupakan hasil pemeriksaan atau rapid test sesuai dengan arahan Gubernur Bali. Gubernur Bali menghimbau agar seluruh naker migtan yang datang atau pulang ke Bali sebelum 22 Maret dilakukan rapid test.
“Hasilnya, dari pemeriksaan tersebut didapati dua orang PMI di kecamatan Penebel hasilnya reaktif.setelah dilanjutkan dengan swab hasilnya positif, padahal yang bersangkutan telah menjalani masa karantina mandiri 1,5 sampai 2 bulan,” terangnya.
Dengan temuan ini, Dian Setiawan mengatakan, peluang inkubasi virus tidak hanya 14 hari, namun bisa lebih dari itu. Sehubungan dengan hal tersebut pihaknya berharap seluruh Satgas Gotong Royong mengawasi naker migran dan terus memberikan himbauan agar mereka yang menjalani karantina mandiri melakukan rapid test.
“Begitupun bagi naker migran yang masih menjalankan isolasi mandiri untuk tetap melakukan safe monitoring atau pengawasan mandiri terhadap kondisi kesehatannya, dan tetap jaga jarak dan cuci tangan,” sarannya.
Saat disinggung total naker migran asal Tabanan yang datang/pulang sebelum 22 Maret dan rencananya akan menjalani rapid test, Dian mengatakan ada sebanyak 1.026 orang. “Untuk yang sudah dirapid test, saya lupa jumlahnya, namun ini akan terus berlanjut karena masih proses penjadwalan,” terangnya. (Puspawati/balipost)