DENPASAR, BALIPOST.com – Satgas Gotong Royong berbasis desa adat telah melakukan pendataan ulang jumlah naker migran yang pulang sebelum 22 Maret 2020. Tercatat ada 4.800 PMI di seluruh Bali sesuai hasil pendataan Satgas Gotong Royong.
Mereka sebelumnya tidak menjalani rapid test dari Gugus Tugas Provinsi saat pulang ke Bali.
“Sebelum 22 Maret sebagaimana kita ketahui, saat itu kita belum melakukan rapid test karena rapid test kit-nya juga memang belum ada,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam video conference, Senin (18/5).
Menurut Dewa Indra, ribuan naker migran tersebut saat ini sedang dipanggil untuk mengikuti rapid test. Dengan demikian, maka tidak ada satu naker migran pun yang lepas dari rapid test.
Tujuannya untuk memastikan tidak ada naker migran yang positif COVID-19 di tengah-tengah masyarakat. Rapid test bagi yang pulang sebelum 22 Maret dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.
“Saat ini sedang berlangsung di semua kabupaten/kota. Kami Gugus Tugas Provinsi memberikan dukungan alat rapid test,” jelasnya.
Kalau kedapatan reaktif, lanjut Dewa Indra, maka harus dilanjutkan dengan uji swab menggunakan metode PCR di laboratorium. Bila hasil uji swab-nya positif, selanjutnya diserahkan kepada Gugus Tugas Provinsi.
Mereka akan dirawat dan ditangani oleh Provinsi, baik di RS maupun tempat karantina. Sementara itu, untuk naker migran yang baru datang sekarang harus di uji swab sesuai arahan Gubernur Bali.
“Yang kedapatan positif ditangani Provinsi, yang negatif ditangani kabupaten/kota sehingga dengan demikian juga saja, tidak ada yang positif ditengah-tengah masyarakat kita,” terangnya.
Sementara untuk update kasus, Dewa Indra menyebut jumlah akumulatif kasus positif COVID-19 kini sebanyak 359 orang. Menyusul adanya tambahan 11 kasus positif, terdiri dari 9 kasus imported case dengan riwayat perjalanan dari luar negeri dan 2 transmisi lokal.
Untuk pasien sembuh juga ada penambahan 7 orang, sehingga akumulatifnya menjadi 257 orang atau 71,59 persen. Pasien positif yang masih dalam perawatan berjumlah 98 orang.
Dari total akumulatif 359 kasus positif terdiri dari 8 WNA dan 351 WNI. Untuk WNI, terdiri dari 182 imported case atau 52,92 persen (179 PMI dan 3 non PMI), 31 orang terjangkit dari luar daerah Bali atau 8,63 persen dan 138 orang tertular karena transmisi lokal atau 38,44 persen. (Rindra Devita/balipost)