Suasana Pasar Kidul Bangli. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com- Harga daging ayam di pasaran mengalami kenaikan. Naiknya harga daging ayam terjadi karena stok ayam potong di tingkat peternak minim.

Menurut beberapa pedagang daging ayam di Pasar Kidul, Bangli, Selasa (19/5), kenaikan harga daging ayam mencapai lebih dari Rp 10 ribu per kilogramnya. Harga daging ayam yang semula Rp 25 ribu per kilogram kini naik hingga diatas Rp 30 ribu per kilogramnya. “Sekarang ayamnya memang mahal. Naiknya jauh dari Rp 25 ribu jadi Rp 38 per kilonya,” ungkap Ibu Sri, pedagang daging ayam di pasar setempat.

Baca juga:  Kroser Bali Ditarget Rebut Dua Emas pada PON 2020

Kenaikan harga juga disampaikan penjual daging ayam lainnya, Seruta. Dia mengatakan kenaikan harga terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli I Wayan Sarma mengakui terjadi kenaikan harga daging ayam di pasaran. Sesuai hasil survey yang dilakukan pihaknya, kenaikan terjadi sejak dua hari lalu. Menurutnya kenaikan harga terjadi karena permintaan daging ayam sudah mulai meningkat jelang hari raya Idul Fitri. Di sisi lain kemungkinan karena stok ayam potong di peternak juga minim.

Baca juga:  Sudah Sepekan, Korban Jiwa COVID-19 Harian di Bali Tambah 2 Digit

Kata Sarma, berdasarkan data perkembangan harga pangan yang dimiliki pihaknya, selain daging ayam, kenaikan harga juga terjadi pada tomat. Sedangkan beberapa komoditi lainnya mengalami penurunan seperti telur ayam ras turun Rp 50 per butir dari harga sebelumnya Rp 1.300. Bawang putih juga mengalami penurunan harga dari Rp 25 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogram. Cabai rawit hijau dan sawi putih juga turun harga masing-masing Rp 2 ribu dan seribu rupiah per kilogram. (Dayu Rina/Balipost)

Baca juga:  Harga Daging Ayam Melonjak Jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan  
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *