Salah seorang warga meminta izin petugas untuk masuk ke Puskesmas IV Denpasar Selatan, Selasa (19/5). (foto/eka adhiyasa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus seorang bidan di Puskesmas 4 Denpasar Selatan yang terjangkit COVID-19 berdampak pada pelayanan rawat inap di puskesmas tersebut. Pihak puskesmas hanya membuka layanan rawat jalan.

Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga tiga minggu. Selain itu, kini semua orang yang sempat kontak dengan bidan tersebut dilakukan tes swab.

Meski hasil semuanya negatif, sedikitnya 50 petugas di Puskesmas tersebut tetap jalani isolasi. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai dikonfirmasi, Selasa (19/5) mengatakan lamanya tutup layanan rawat inap di Puskesmas tersebut bisa mencapai tiga minggu.

Karena petugas medis yang diisolasi tersebut selama 14 hari. Setelah itu, belum tentu bisa kerja.

Baca juga:  Singapura Tutup Sekolah, Sebut Varian Baru COVID-19 Lebih Mudah Menyerang Anak-anak

Mereka harus diberikan waktu untuk pemulihan. Jadi, diperkirakan paling cepat tiga minggu baru bisa buka lagi layanan rawat inapnya.

Dikatakan, saat ini untuk rawat jalan masih tetap dilayani. Karena tidak sedikit masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan di Puskesmas itu. “Jadi yang tutup sementara hanya rawat inap saja. Yang lain masih bisa buka,” ujar Dewa Rai.

Sebelumnya diberitakan, gara-gara seorang bidan di Puskesmas tersebut positif COVID-19, layanan rawat inap di Puskesmas tersebut tutup. Karena bidan tersebut bertugas di ruang rawat inap Puskesmas 4 Denpasar Selatan, sehingga di ruangan tersebut dilakukan isolasi dan penutupan sementara.

“Di Puskesmas 4 Densel kan ada ruang rawat inap dan jalan. Yang ditutup untuk rawat inapnya saja, karena dia bertugas di ruang tersebut. Jadi di ruang itu sementara tidak menerima pasien rawat inap karena petugas medisnya juga sedang diisolasi. Rawat jalannya masih buka tapi mengurangi kunjungan,” ujar Dewa Rai.

Baca juga:  Positif COVID-19 di Indonesia Tambah 114, Bengkulu Laporkan Kasus Pertama

Ditanya darimana bidan bersangkutan bisa tertular, Dewa Rai mengatakan, terkait hasil tracing, hingga saat ini, belum diketahui pasti hingga bidan tersebut bisa tertular dan positif COVID-19.

Sebab, tim surveillance sudah melakukan tracing dengan semua dokter maupun tenaga medis atau yang bekerja di puskesmas setempat dan hasilnya uji swab dinyatakan negatif. Bahkan, pasien terakhir yang sempat ditolong persalinan hasil uji swabnya negatif. “Kami sudah lakukan tes swab terhadap 50 orang yang diduga kuat pernah kontak dengan dengan bidan tersebut. Namun hasil swab tes pertama hasilnya negatif. Termasuk sejumlah pasien yang pernah dirawat dan dibantu persalinannya oleh bidan bersangkutan juga telah dilakukan tes swab, hasilnya pun negatif COVID-19,” ujarnya.

Baca juga:  Pemkab Jembrana Mulai Lakukan OP Beras

Dikatakan, Dewa Rai, saat ini, bidan tersebut telah diisolasi di Bapelkesmas Provinsi Bali di Denpasar mengingat bidan tersebut bergejala ringan. Sementara untuk puluhan tenaga medis dan pegawai di Puskesmas 4 Densel telah dilakukan isolasi di rumah singgah yang disediakan Pemerintah Kota Denpasar.

Selama isolasi, tenaga medis ini akan kembali dilakukan uji swab kedua. “Selama 10 hari ini akan dilakukan tes swab kembali karena memasuki masa inkubasi,” ujarnya. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *