DENPASAR, BALIPOST.com – Sepekan terakhir, kasus transmisi lokal COVID-19 di Bali masih bertambah. Kondisi ini pun terjadi pula pada Selasa (19/5).
Dari data yang ada, penambahan kasusnya sebanyak 3 orang. Sehingga kumulatifnya mencapai 141 orang.
Dari catatan Bali Post, dalam sepekan terakhir ini, penambahan kasus transmisi lokal terus bertambah. Pada Rabu (13/5), jumlahnya mencapai 4 orang. Kemudian pada Kamis (14/5), ada 3 orang tertular lewat transmisi lokal.
Pada Jumat (15/5), juga terjadi penambahan 3 warga terjangkit karena transmisi lokal. Di Sabtu (16/5), jumlah transmisi lokal lagi-lagi bertambah sebanyak 3 orang.
Kemudian pada Minggu (17/5), warga yang tertular lewat jenis penyebaran ini bertambah 1 orang. Di Senin (18/5), kembali ada 3 kasus baru jenis transmisi lokal.
Ada tiga kabupaten/kota yang menjadi zona merah transmisi lokal di Bali, yakni Buleleng, Denpasar, dan Bangli.
Ketiganya secara bergantian ada penambahan kasus transmisi lokal. Untuk kasus terbaru yang penularannya lewat transmisi lokal, data dari http://pendataan.baliprov.go.id menunjukkan ada 2 wilayah yang warganya terjangkit. Yakni Buleleng sebanyak 2 orang dan Denpasar 1 orang.
Menurut Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd, Selasa, kedua warga yang terjangkit COVID-19 lewat transmisi lokal diduga tertular dari keluarganya. “Kami menerima tambahan 2 pasien terkonfirmasi positif dari test spesimen swab PCR dan masih menjalani pengobatan di RSP Giri Emas,” katanya.
Buleleng masih memegang posisi pertama di Bali untuk kategori kasus transmisi lokal dengan jumlah 41 warga terjangkit, bertambah 2 warga dari sehari sebelumnya. Bangli di posisi kedua dengan jumlah 38 warganya terjangkit lewat transmisi lokal.
Di posisi ketiga ada Denpasar dengan jumlah warga terjangkit mencapai 23 orang, bertambah 1 warga. Keempat ada Karangasem dengan jumlah 15 warga terjangkit.
Posisi kelima adalah Badung dengan jumlah warga terjangkit sebanyak 12 orang, bertambah 1 kasus dari sehari sebelumnya. Posisi keenam adalah Gianyar dengan jumlah warga terjangkit 5 orang.
Kemudian, Klungkung ada di posisi ketujuh dengan 4 warga terjangkit transmisi lokal.
Kedelapan, adalah Tabanan dengan jumlah warga terjangkit 2 orang. Sementara di posisi terakhir adalah Jembrana dengan warga terjangkit 1 orang.
Sementara itu, terkait kasus COVID-19, secara kumulatif Bali sudah menangani 363 kasus. Komposisinya WNA sebanyak 8 orang (2,2 persen) dan 355 WNI (97,8 persen). Untuk jenis penularannya, imported case sebanyak 183 orang (50,41 persen), tertular dari daerah lain sebanyak 31 orang (8,54 persen), dan transmisi lokal sebanyak 141 orang (38,84 persen.
Untuk sebaran kasusnya, Bangli masih menduduki posisi pertama dengan jumlah warga terjangkit sebanyak 81 orang.
Denpasar yang ada di posisi kedua, memiliki warga terjangkit COVID-19 sebanyak 71 orang, bertambah 1 warga dari sehari sebelumnya. Di posisi ketiga ada Buleleng dengan jumlah warga positif mencapai 67 orang, bertambah 2 kasus.
Di posisi keempat adalah Karangasem dengan jumlah kasus 30 orang, bertambah 1 orang. Posisi kelima adalah Gianyar dengan jumlah 28 orang.
Posisi keenam adalah Badung dengan jumlah 26 orang. Posisi ketujuh adalah Klungkung dengan jumlah 19 kasus.
Tabanan menduduki posisi kedelapan dengan jumlah warga terjangkit 16 kasus. Jembrana ada di posisi kesembilan, dengan jumlah warga terjangkit sebanyak 12 orang. (Diah Dewi/balipost)