Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Penambahan kasus baru positif COVID-19 pada Rabu (20/5) mengalami kenaikan. Dari data, per pukul 12.00 WIB, jumlah kumulatif kasus di Bali mencapai 371 orang.

Artinya ada penambahan 8 kasus baru dari sehari sebelumnya, 363 kasus. Jumlah ini naik dua kali lipat dibandingkan penambahan kasus sehari sebelumnya yang mencapai 4 orang.

Sementara itu, pasien sembuh bertambah makin tinggi. Kumulatif kasus positif COVID-19 sembuh di Bali saat ini mencapai 276 kasus. Bertambah 9 orang dibandingkan sehari sebelumnya yang sebanyak 267 pasien sembuh.

Yang meninggal tidak mengalami perubahan, 4 orang. Rinciannya, 2 WNI dan 2 WNA.

Dari catatan Bali Post, sejak lima hari lalu, Bali relatif kecil penambahan kasusnya. Pada Rabu (13/5) mencapai 4 orang. Untuk Kamis (14/5), penambahannya mencapai 5 orang.

Baca juga:  Tumbuh Kembangkan Kewirausahaan, Pengusaha Muda Harus Mampu Kolaborasi

Di Jumat (15/5), tambahan kasus sebanyak 6 orang. Pada Sabtu (16/5), pertambahan kasus positif mencapai 3 orang. Sedangkan Minggu (17/5), jumlah penambahan kasus sebanyak 2 orang.

Namun, jumlah kasus di Bali melonjak pada Senin (18/5). Penambahannya mencapai 11 kasus. Di Selasa (19/5), jumlah penambahan mencapai 4 kasus.

Bangkitkan Rasa Kebersamaan

Juru Bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam video conference streamingnya, mengatakan adanya wabah ini merupakan salah satu upaya membangkitkan kembali rasa kebersaman dan gotong royong. Ia mengatakan saat ini, kasus yang muncul sudah banyak didominasi transmisi lokal.

“Kita tidak bisa mengidentifikasi siapa yang sakit di sekitar kita. Oleh karena itu menjaga jarak fisik pada saat ketemu orang, mencuci tangan dengan sabun, dan secara sadar membatasi waktu di luar rumah, merupakan upaya untuk mencegah kita terserang penyakit,” sebutnya.

Baca juga:  Gubernur Koster Tegaskan Pancasila Kekuatan Pemersatu Bangsa

Ia menekankan pemerintah hingga saat ini belum akan melakukan relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Indikator keberhasilan adalah seberapa banyak mengendalikan jumlah kasus baru. “Tidak ada upaya untuk merelaksasi PSBB. Memang benar, pemerintah mengembangkan berbagai skenario yang akan dilakukan saat penyebaran penyakit ini sudah bisa dikendalikan,” paparnya.

Sudah ada 211.883 spesimen yang dites menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 61 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 9 laboratorium.

Baca juga:  Diperketat, Pengawasan Perbatasan Desa Adat Piling

Masih ada penambahan kasus positif sebanyak 693 kasus sehingga kumulatif menjadi 19.189 kasus. Ia melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 108 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 4.575 pasien. Kasus meninggal bertambah 21 orang sehingga total kasus menjadi 1.242 orang.

Ia pun mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dalam pemantauan sebanyak 44.703 orang. “Jumlah ini merupakan orang yang hari ini dalam pemantauan,” paparnya.

Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 11.705 orang.

Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sudah ada 391 kabupaten/kota yang terdampak. “Rantai penularan masih berlangsung. Upaya melindungi diri masih belum berjalan dengan baik,” ungkapnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *