DENPASAR, BALIPOST.com – Umat Islam akan merayakan hari raya Idul Fitri atau lebaran, yang jatuh pada Minggu (24/5). Biasanya, tradisi umat Islam usai melakukan sholat Id, bersilaturahmi dengan berkunjung ke rumah tetangga, sanak saudara, sahabat dan rekan-rekannya. Oleh karena saat ini pandemi wabah covid-19, maka umat Islam yang melakukan silaturahmi tidak boleh berkumpul banyak orang, tetapi cukup via online.
Hal itu tertuang dalam seruan pemimpin ormas Islam Provinsi Bali dalam rangka perayaan Idul Fitri di tengah pandemi covid-19. Hadir dalam pertemuan di Mapolda Bali pada Rabu (20/5), dari unsur Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali H. M. Taufiq As’adi, S. Ag, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bali H. Bambang Santoso, S.PD, Ketua PW Muhammadiyah Bali H. Aminullah, S.PD, Ketua PW Nadhlatul Ulama (NU) Bali K.H. Abdul Aziz, dan Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali H. Kafilari, S.E. Dalam pertemuan yang dipimpin Kapolda Bali Irjen Pol Petus Reinhard Golose, rapat membahas pelaksanaan perayaan lebaran dan rangkaiannya.
Umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan terakhir pada Sabtu (23/5). Usai berbuka, mereka melaksanakan malam takbiran. Namun, pada lebaran tahun ini tidak ada pawai takbiran dan takbiran hanya dilakukan melibatkan petugas masjid dan sangat terbatas. Oleh karena sholat Id hanya di rumah masing-masing dan tidak ada digelar di lapangan maupun masjid, maka tidak menjadwalkan petugas khatib dan imam. (Daniel Fajry/Balipost)