DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Kamis (22/5), seluruh kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 di Bali merupakan jenis transmisi lokal. Jenis ini terus mengalami penambahan kasus di Bali.
Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Bali, Dewa Made Indra, dalam rilisnya, kumulatif pasien positif saat ini mencapai 374 orang. Bertambah 3 orang WNI, seluruhnya terjangkit karena transmisi lokal.
Untuk transmisi lokal ini, kumulatifnya mencapai 151 Orang. “Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,” kata Dewa Indra.
Komposisi kasus transmisi lokal kini sudah mencapai 40,37 persen dari kumulatif kasus. Bahkan terdapat sejumlah klaster baru di beberapa kabupaten/kota yang perlu mendapatkan perhatian.
Seperti misalnya di Bangli. Setelah klaster Abuan, kini muncul klaster Tamanbali yang sumbernya adalah seorang tukang suun dari desa tersebut. Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, Kamis (22/5), memaparkan penambahan kasus jenis transmisi lokal selama 2 hari sebanyak 6 orang. Semuanya dari Desa Tamanbali.
Ia merinci, pada Rabu ada 5 orang terkonfirmasi positif. Kemudian Kamis, kembali ada penambahan satu kasus positif dari desa yang sama. “Keenam warga yang terkonfirmasi positif tersebut masih kerabat tukang suun asal desa setempat yang beberapa waktu lalu terkonfirmasi positif COVID-19,” jelasnya.
Dari catatan Bali Post, sebelumnya, tukang suun ini juga menulari anak dan suaminya.
Dirgayusa mengatakan enam kasus tersebut merupakan hasil tracing kasus di desa setempat. Pada 18 Mei lalu, ada 23 orang warga di sana yang diswab. Sebanyak 15 orang sudah keluar hasil swabnya Rabu (20/5). Lima diantaranya positif dan sisanya negatif. Kemudian pada Kamis, menyusul 4 orang yang hasil swabnya keluar. Satu diantaranya dinyatakan positif.
“Semuanya OTG (orang tanpa gejala) dan sekarang sudah dibawa ke Pering (Balai Diklat BPK Perwakilan Provinsi Bali di Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar),” kata Dirgayusa.
Kemudian di Badung, terdapat klaster Werdi Bhuwana. Total menurut Kadiskes Badung, dr. I Nyoman Gunarta selaku Koordinator Satuan Tugas Operasi di Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Badung, terjadi kasus transmisi lokal dengan 5 warga terjangkit di desa itu. Sebanyak 1 orang dirawat di RS. PTN Udayana dan 1 orang dirawat di RS Sanglah sedangkan 3 orang sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang.
Bahkan, untuk memastikan penularan tidak terjadi lagi, satu banjar di Werdi Bhuwana, yakni Sayan Baleran, dilakukan rapid test. Rapid test ini dilakukan karena di wilayah Werdi Buana masuk dalam wilayah kasus transmisi lokal. “Pelaksanaan rapid test kali ini dilaksanakan karena adanya transmisi lokal. Sebelum melakukan rapid test ada warga yang positif Covid-19 di Banjar Sayan Baleran,” ungkap Gunarta.
Mantan dirut RSD Mangusada pun mengatakan dalam rapid test tersebut yang hadir sebanyak 314 orang. Dari 314 itu ditemukan 12 orang yang reaktif. “Jadi 12 warga ini sudah dilakukan swab di RSD Mangusada, dan langsung dikarantina sementara di rumah singgah,” ucapnya.
Untuk di Denpasar, meski belum bisa dibilang klaster karena baru ada 2 warga tertular yakni seorang ibu dan anak perempuannya berusia 10 tahun di Kesiman, satu keluarga besar dari kedua pasien positif COVID-19 ini menjalani karantina. Isolasi mandiri yang dilakukan keluarga besar yang terdiri dari 6 Kepala Keluarga (KK) dengan total 35 orang tersebut, dijaga ketat tim Satgas Gotong Royong Banjar Kebonkuri Lukluk, Kesiman.
Untuk kasus terbaru transmisi lokal, data dari http://pendataan.baliprov.go.id menunjukkan ketiga kabupaten/kota mengalami penambahan kasus, yakni Denpasar, Bangli, dan Tabanan.
Bangli ada di posisi pertama dengan jumlah kasus sebanyak 44 orang, bertambah 1 warga terjangkit. Kemudian di posisi kedua adalah Buleleng dengan jumlah kasus 42 orang.
Di posisi ketiga ada Denpasar dengan jumlah warga terjangkit mencapai 25 orang. Kembali bertambah 1 warga dibandingkan sehari sebelumnya.
Keempat ada Karangasem dengan jumlah 15 warga terjangkit. Posisi kelima adalah Badung dengan jumlah warga terjangkit sebanyak 12 orang. Posisi keenam adalah Gianyar dengan jumlah warga terjangkit 5 orang.
Kemudian, Klungkung ada di posisi ketujuh dengan 4 warga terjangkit transmisi lokal. Kedelapan, adalah Tabanan dengan jumlah warga terjangkit 3 orang, bertambah 1 orang. Sementara di posisi terakhir adalah Jembrana dengan warga terjangkit 1 orang. (Diah Dewi/balipost)