SURABAYA, BALIPOST.com – Kabar duka datang dari tim medis COVID-19 Surabaya, Jawa Timur. Dalam tiga hari, ada dua perawat dan satu dokter menjadi korban virus corona. Bahkan istri dari dokter yang meninggal tersebut, juga tengah dalam kondisi kritis karena tertular COVID-19.
Menurut Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr. Joni Wahyudadi, ketiga pahlawan kesehatan ini wafat saat menjalankan tugas mulia merawat dan mengobati pasien positif COVID-19 hingga akhirnya terpapar dan meninggal dunia. Ia menyebut meninggalnya tenaga kesehatan ini karena saat merawat pasien tidak mengenakan APD yang memadai sehingga mudah tertular.
Ia mengungkapkan banyak tenaga kesehatan yang tertular pasien COVID-19 akibat tidak mengenakan APD lengkap dan sesuai standar. Padahal di masa pandemi saat ini, siapapun khususnya nakes wajib waspada pada pasien. Terlebih lagi jika pasien merupakan orang tanpa gejala (OTG).
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, dr. Sutrisno mengatakan dokter yang meninggal karena COVID-19, dr. Boedhi Harsono, merupakan dokter ketiga yang meninggal karena COVID-19. Almarhum meninggal pada 18 Mei lalu.
Dikatakannya, dr. Boedhi memiliki riwayat penyakit lain yang memperberat kondisi kesehatannya. Sehingga/ kekebalan tubuhnya terus menurun sampai akhirnya meninggal dunia.
Saat ini, istri almarhum dr. Boedhi, yang juga dokter, Theresia Muktiwidjoyo juga tengah kritis akibat tertular COVID-19. Saat ini juga membutuhkan bantuan alat napas ventilator dan sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Surabaya. (Feri Saputra/Surabaya TV)