GIANYAR, BALIPOST.com – Warga digegerkan dengan pohon tumbang di areal Pura Giri Jagatnata, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati ada Kamis (21/5) malam. Pohon asem dengan dengan diameter 3 meter itu tumbang menimpa dua bangunan di areal pura tersebut dan satu unit sepeda motor ringsek.
Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. Hanya seorang juru sepuh mengalami luka ringan.
Juru sapuh pura, Ni Wayan Beji ditemui Jumat (22/5), memaparkan saat kejadian pohon yang diyakini keramat itu secara tiba-tiba tumbang ke arah timur. Karena ia tengah menyapu di areal pura, sehingga pelipis kirinya luka robek akibat terkeda ranting pohon. “Pas nyapuh tiba-tiba dengar suara angin, dan ternyata pohon asem tumbang. Saya ingatnya sudah di bawah jatuh , dan langsung dilarikan ke dokter,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengaku tidak sempat memiliki firasat sama sekali sebelum kejadian tersebut. “Sama sekali tidak ada firasat apa-apa,” sambungnya.
Sedangkan salah satu warga setempat, Wayan Madru mengaku memang tidak ada kedengaran seperti pohon jatuh waktu kejadian. Padahal ia sendiri rumahnya di selatan pura sekitar 200 meter. “Saat kejadian sama sekali tidak ada suara pohon jatuh, kalau normalnya pasti kedengaran atau terasa getaran, ini tidak,” ungkapnya.
Perbekel Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Putu Gede Widya Kusuma Negara SH menjelaskan bencana pohon tumbang itu terjadi sekitar pukul 16.30 wita. Pohon itu tumbang menimpa bangunan paebatan Pura Payogan Agung berukuran 9 x 6 meter dan bale Gong Pura Giri Jagatnata Desa Ketewel yang berukuran 10×5 meter.
Atas kejadian itu, ia menyampaikan kerugian mencapai Rp 800 juta dengan yang ditimpa dua bangunan di dua pura. “Korban jiwa tidak ada, hanya saja juru sapuh di pura terkena ranting pohonnya sehingga mengalami luka ringan di pelipis kiri. Tiga sepeda motor milik tukang yang bekerja di sini juga tertimpa, satu rusak parah,” paparnya.
Disinggung untuk prosesi upacara, ia mengaku akan dilakukan mecaru di areal pura. “Rencana hari ini upacara mecaru ayam brumbun untuk guru piduka. Sebab kejadiannya di areal pura, harus segera diupacarai. Saat kejadian juga tidak ada tanda-tanda, hanya hitungan menit datang pusaran angin besar, langsung ngangkat akar pohon bahkan suara pohon tumbang tidak kedengaran di warga setempat,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)