DENPASAR, BALIPOST.com – Berita mengejutkan datang dari Lombok Barat (Lobar). Salah satu warga Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lobar inisial NP meninggal di Bali.
Setelah jenazah tiba di Lobar, hasil swab warga tersebut dinyatakan positif COVID-19. “Saya sudah mendapatkan informasi tentang hal tersebut,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam keterangan pers, Jumat (22/5).
Dewa Indra mengatakan ketika dibawa ke RS di Bali, yang bersangkutan merupakan pasien dengan masalah jantung dan kemudian meninggal di RS.
Dengan kata lain, pasien itu tidak berstatus sebagai pasien Covid-19. “Sebenarnya orang Bali tapi tinggal di Lombok. Diantar ke sana (Lobar, red), kemudian di dalam perjalanan ada informasi seperti itu (positif Covid-19, red). Namun, pihak RS tidak memberikan konfirmasi tentang hal tersebut,” paparnya.
Dewa Indra menegaskan, pihaknya berpegang pada RS yang tidak memberikan konfirmasi bahwa pasien meninggal itu merupakan kasus COVID-19. Oleh karena itu, Gugus Tugas Provinsi tidak memperlakukan pasien tersebut sebagai pasien COVID-19. “Karena memang ketika datang ke RS tidak berstatus sebagai pasien COVID-19. Kemudian riwayatnya juga tidak ada riwayat COVID-19,” tegasnya.
Dikutip dari www.suarantb.com, hasil swab warga tersebut dinyatakan positif Covid-19 setelah tiba di kampung halaman setelah jenazah selesai dilakukan kremasi oleh keluarga sekitar pukul 02.00, Selasa, 19 Mei 2020. Pasien ini meninggal di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Bali.
Sebelum meninggal korban dirawat selama 2 hari dan ketika mau dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Sanglah korban meninggal di perjalanan. “Pihak keluarga bersikeras untuk mengirim jenazah ke Lombok walaupun hasil laboratorium belum keluar. Ketika jenazah sudah sampai di Lombok baru hasil laboratorium keluar bahwa almarhum positif COVID-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar Hj. Made Ambaryati, saat dikonfirmasi, Selasa (19/5).
Ia mengatakan Dinas Kesehatan langsung melakukan tes cepat terhadap keluarga korban. Dari hasil tes cepat, ada sembilan anggota keluarga yang hasilnya reaktif, sehingga akan ditindaklanjuti dengan pelaksananaan swab.
Meski demikian, keberadaan pasien yang meninggal ini, tidak masuk dalam data penambahan kasus di Kabupaten Lombok Barat. Alasannya kasus ini ditemukan di Bali.
Camat Gerung, H. Mulyadi mengatakan warga yang meninggal ini bukan warga Gerung. Melainkan warga yang punya KTP Bali. Yang bersangkutan dari Bali dan menikah dan bekerja di Sanur. (Rindra Devita/balipost)