DENPASAR, BALIPOST.com- Umat Islam menunaikan ibadah puasa Ramadan terakhir pada Sabtu (23/5). Biasanya, malam harinya warga Muslim melaksanakan pawai takbir keliling.
Oleh karena saat ini pandemi virus Corona, maka pawai takbir keliling ditiadakan, tak terkecuali di Kampung Islam Kepaon, Denpasar.
Bendahara Masjid Besar Al-Muhajirin Kampung Islam Kepaon H. Usman Marzuki, di kediamannya, Sabtu (23/5), menuturkan, biasanya ribuan warga berkeliling Desa Pemogan mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid sebagaimana hari kemenangan usai melaksanakan ibadah rukun Islam ketiga selama sebulan. “Kami di Kampung Islam Kepaon, tradisi pawai takbir keliling biasanya dilepas Raja Pemecutan,” ucap H. Usman.
Bahkan, saat merayakan Maulid, warga Islam Kepaon juga menggelar pawai telur yang diikuti anak-anak yang mau dikhitan dan biasanya dilepas Raja Pemecutan. Dijelaskannya, pawai takbiran keliling Desa Pemogan melibatkan ribuan warga Islam, sebagian ada yang naik mobil, naik sepeda motor, serta jalan kaki membawa obor. “Peserta pawai sepanjang perjalanan mengumandangkan takbir, mengingat setelah merayakan hari kemenangan esoknya merayakan Lebaran, sehingga umat Islam menjadi fitri (suci),” paparnya.
Hanya, menurut dia, malam takbiran tahun ini cukup mengumandangkan keagungan Allah dari dalam Masjid Besar Al-Muhajirin Kampung Islam Kepaon, sebagaimana anjuran pemerintah. “Kami yang melakukan takbiran di masjid juga wajib pakai masker,” ujarnya.
Acara takbiran tetap dilaksanakan bakdal isyak, termasuk pembagian zakat fitrah berupa makanan pokok beras. Namun, khusus tahun ini, pembagian zakat fitrah dilakukan bakdal dhuhur. “Zakat fitrah kami bagikan kepada 500 warga yang berhak menerima,” terang dia.
Sementara, sholat id tidak dilaksanakan di masjid, tetapi di rumah masing-masing. “Biasanya pembagian zakat fitrah juga diadakan bakdal isya. Oleh karena pandemi COVID-19, maka pembagian zakat fitrah diselenggarakan usai sholat dhuhur,” ungkapnya. (Daniel Fajry/balipost)