SINGARAJA, BALIPOST.com – Penularan COVID-19 melalui transmisi lokal kembali ditemukan di Buleleng. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng melaporkan tambahan 4 kasus.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd. Minggu (24/5) mengatakan, Buleleng menambah 4 kasus positif COVID-19. Mereka merupakan warga dari sejumlah kecamatan.
Ia merinci pasien kode 62 dari Kecamatan Sukasada, kode 63 asal Kecamatan Banjar, kode 64 dari Kecamatan Buleleng, dan kode 65 asal Kecamatan Tejakula. Saat ini, mereka menjalani karantina di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan. “Hari ini kami menerima pasien yang masuk terkonfirmasi positif sebanyak empat orang dari empat kecamatan berbeda,” katanya.
Menurut Gede Suyasa, tambahan pasien positif ini ditemukan setelah tim surveillance dan petugas medis melakukan tracing kepada orang-orang yang berpotensi terinfeksi COVID-19. Awalnya keempatnya bersatus sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
Setelah dilakukan rapid test antibodi hasilnya reaktif. Karena mengarah gejala COVID-19, tim medis lantas melakukan test spesimen swab PCR pertama hasilnya negatif.
Keempatnya kemudian menjalani karantina mandiri 1 minggu. Pada hari ke-7, tim medis kemudian kembali melakukan test spesimen swab kedua. Hasilnya, swab pasien ini positif. “Ini semuanya hasil tracing karena pernah berinteraksi dengan yang berpotensi terinfeksi COVID-19. Ternyata kita temukan keempatnya terkonfirmasi positif dan sekarang dikarantina untuk pengobatan lebih lanjut,” jelasnya.
Suyasa menyebutkan, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di 4 kecamatan berbeda itu adalah penularan melalui transmisi lokal. Ini sesuai hasil penelitian epidiemologi di lapangan.
Menyusul kasus baru ini, gugus tugas masih melakukan tracing. Hasilnya, sebanyak 15 orang memiliki riwayat pernah berinteraksi dengan pasien tersebut.
Belasan warga tersebut sudah dilakukan test spesimen swab. Hanya saja, hasilnya belum keluar. “Ini lokasinya menyebar di empat wilayah, dan apakah kami melakukan karantina wilayah, hal itu belum bisa disampaikan. Kita tunggu dulu hasil test swab dan juga hasil tracing lanjutan di lokasi transmisi lokal ini,” katanya. (Mudiarta/balipost)