DENPASAR, BALIPOST.com – Jumlah kasus baru positif COVID-19 di Bali dan tambahan pasien sembuh kembali sama. Kondisi ini sudah terjadi dua hari berturut-turut.
Berdasarkan data per 12.00 WIB, Senin (25/5), kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 396 orang. Ini artinya ada penambahan 2 kasus baru dari sehari sebelumnya.
Sementara itu, untuk kasus sembuh juga ada penambahan dengan jumlah yang sama. Dilaporkan ada penambahan pasien sembuh sebanyak 2 orang. Sehingga kumulatifnya mencapai 295 dari 24 jam sebelumnya sebanyak 293 orang.
Protokol Kesehatan
Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, setiap orang yang masuk suatu daerah harus membawa hasil tes rapid test negatif yang berlaku selama 3 hari atau hasil tes PCR negatif yang berlaku selama 7 hari. “COVID-19 belum akan berakhir. Kita dituntut untuk mengikuti protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran COVID-19,” katanya dalam video conference streamingnya.
Ditambahkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, jika memang harus ke luar rumah, yakin lah bahwa keluarga di rumah tidak tertular. “Kita melihat adanya cukup banyak kasus tertular oleh orang yang punya mobilitas tinggi,” ungkapnya.
Ia pun mengingatkan meski diam di rumah bukan berarti tidak produktif. Oleh karena itu, ia mengajak tetap produktif tapi aman dari COVID-19.
Terkait penyebaran COVID-19, ia mengatakan sudah ada 256 ribuan spesimen yang dites menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 69 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 35 laboratorium. Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 479 orang kasus. Sehingga kumulatif menjadi 22.750 kasus.
Ia melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 240 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 5.642 pasien. Kasus meninggal bertambah 19 orang sehingga total kasus menjadi 1.391 orang.
Ia pun mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dalam pemantauan sebanyak 49.361 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 12.342 orang.
Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sudah 405 kabupaten/kota yang terdampak. “Oleh karena itu, kembali kita ingatkan, kita ubah paradigma kita. Kita harus tetap produktif namun aman dari COVID-19,” katanya. (Diah Dewi/balipost)