Pesawat carteran yang dioperasikan Latam Airlines berada di apron Bandara Ngurah Rai, Minggu (29/3). (BP/Istimewa)

NEW YORK, BALIPOST.com – Perusahaan penerbangan terbesar di Latin Amerika, Latam Airline (LATAM) mendaftarkan kebangkrutannya di Amerika Serikat pada Selasa (26/5). Dikutip dari AFP, pernyataan terkait hal itu dikeluarkan perusahaan tersebut dengan alasan penurunan drastis dalam bisnis penerbangan yang disebabkan pandemi COVID-19.

Industri penerbangan global mengalami pukul keras karena pandemi itu karena terdampak langsung penutupan perbatasan dan karantina wilayah yang diberlakukan banyak negara.

Baca juga:  Pulang 31 Maret, Pesawat Carteran dari Brasil Belum Informasikan Angkut Penumpang

“Melihat dampak dari COVID-19 terhadap industri penerbangan, LATAM telah dipaksa untuk membuat sejumlah kebijakan yang sangat sulit dalam beberapa bulan terakhir,” kata CEO Latam Airlines, Roberto Alvo dalam sebuah pernyataan videonya.

Ia mengatakan grup Latam Airlines dan afiliasinya di Chili, Peru, Ekuador, dan Colombia memasuki reorganisasi sukarela,” ujar Alvo.

Pada akhir bulan lalu, maskapai penerbangan Chili-Brasil ini menurunkan tingkat operasionalnya hingga 95 persen merespons krisis kesehatan global. Maskapai itu mengatakan tidak ada implikasi langsung pada penumpang dan penerbangan cargo.

Baca juga:  Badung Bisa Bangkrut Tak Pungut PHR 6 Bulan! Ini Kalkulasinya

Sebelum pandemi, LATAM terbang ke 145 destinasi di 26 negara, mengoperasikan sekitar 1.400 penerbangan sehari. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *