DENPASAR, BALIPOST.com – Sejak pandemi COVID-19 melanda, kondisi pariwisata di Bali tutup total. Tidak hanya berdampak kepada pekerja pariwisata, dengan banyaknya restaurant yang tutup, juga berdampak pada populasi anjing.
Bali Animal Welfare Association (BAWA) turun ke jalan untuk memberikan makan anjing liar yang kini ditinggal pemiliknya. Seperti yang dilakukan, Selasa (26/5).
Team dari BAWA melakukan street feeding di kawasan Pantai Matahari Terbit Sanur dan Pantai Padanggalak.
Menurut dr. Rai Arniasih selaku Dokter hewan di Bali Animal Welfare Association (BAWA), saat ini banyak anjing peliharaan yang mulai terlantar akibat kondisi pariwisata yang tutup total. Untuk itu sebagai bentuk kepedulian saat COVID-19, BAWA melalukan program street feeding atau memberi makan hewan liar di jalanan.
Dikatakan, street feeding ini dilakukan setiap hari dan lokasinya berpindah-pindah. Kegiatan ini kata dia, menyasar kawasan pariwisata seperti Sanur, Ubud, Karangasem, bahkan sampai ke Lovina. “Street feeding ini baru dimulasi sejak awal Mei ini,” katanya saat ditemui di pantai Matahari Terbit Sanur.
Dalam sehari pihaknya paling banyak memberikan makan anjing liar sampai lebih dari 100 ekor anjing. Ini kata dia, tergantung lokasi, seperti di daerah Sanur dan Gianyar memang banyak anjing, bisa lebih dari 100 anjing.
Sedangkan untuk di daerah Karangasem, populasinya agak sedikit di bawah 100 anjing. “Kalau di Sanur dan Gianyar bisa lebih dari 100 anjing dalam sehari kita kasi makan,” ucapnya.
Untuk makanan anjing ini, pihaknya menghabiskan nasi sampai 10 kg yang dicampur dengan makanan kering 1 sak dan daging kurang lebih 3-5 kg serta telur. (Yudi Karnaedi/balipost)