Salah satu kuburan di Dusun Mekar Sari, Desa Panji, Kecamatan Sukasada ditemukan telah digali dengan kedalaman sekitar 1 meter. (BP/ist)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga Dusun Mekar Sari, Desa Panji, Kecamatan Sukasada dibuat heboh dengan adanya kuburan terbongkar, Kamis (28/5). Peristiwa itu diketahui Made Sukarma (53), warga setempat yang saat itu (27/5), sedang mencari barang bekas sisa upacara penguburan di sekitar kuburan.

Sukarma, saat itu melihat kuburan almarhum Komang Dita Astriani (11) warga Dusun Abasan, Desa Panji seperti telah tergali. Hanya saja, kerusakan kuburan itu tidak terlihat jelas karena terhalang peti di atas lubang kuburan itu. Temuan itu kemudian diberitahukan kepada Made Nosen (40), ayah dari almarhum. Hal itu kemudian dipastikan ayah almarhum ke setra melihat kuburan anaknya.

Baca juga:  Distribusi Vaksin COVID-19 ke Buleleng Dikawal Ketat

Setelah diamati, gundukan tanah kuburan almarhum anaknya telah tergali. Informasi itu kemudian cepat menyebar, sehingga warga datang ke lokasi. Beberapa saat kemudian, Polisi tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Garis polisi dipasang guna menghindari hal – hal yang tidak diinginkan.

Kapolsek Sukasada Kompol Nyoman Landung seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa membenarkan telah terjadi pembongkaran kuburan. Dari hasil pemeriksaan di TKP dan keterangan saksi, kuburan almarhum Dita Astriani ditemukan telah terbongkar. Tanah penutup lubang kuburan telah tergali dengan kedalaman sekitar 1 meter. Diduga, penggalian menggunakan cangkul.

Baca juga:  Pendapatan Objek Wisata Besakih Anjlok

Sementara kondisi jasad almarhum masih utuh terkubur dalam tanah. “Benar kita menerima laporan ada lubang kubur yang ditemukan tanah penutup lubangnya digali. Setelah kita periksa bersama pihak keluarga jasad yang dikubur dua hari lalu itu masih utuh di dalam lubang,” katanya.

Atas peristiwa itu, orangtua almarhum dan keluarganya tidak mempermasalahkan dan tidak menuntut secara hukum kepada siapapun atas pembongkaran kuburan anaknya. Kejadian ini diangap sebagai musibah. Lubang yang tergali itu ditutup kembali dengan baik.

Baca juga:  Pemuda Tatasan Kaja Dirikan Baliho Perlawanan Upaya Reklamasi Teluk Benoa

“Keluarganya tidak mempermasalahkan pembongkaran lubang kuburan itu, karena menganggap musibah, dan untuk sementara kami masih tetap mengumpulkan data-data di lapangan untuk mencari tahu siapa yang merusak lubang kubur yang membuat warga heboh,” katanya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *