BANGLI, BALIPOST.com – Tingginya angka kecelakaan lalu lintas membuat jajaran Polres Bangli belakangan ini intens mengimbau para pengendara agar tertib dan mematuhi aturan berlalu lintas. Beragam cara pun dilakukan untuk mengingatkan pengendara.
Seperti yang dilakukan di Polsek Kintamani Kamis (28/5). Sejumlah pengendara yang terjaring kegiatan cipta kondisi (cipkon) karena tidak mengenakan helm dan tidak membawa surat kendaraan bermotor, di edukasi sambil di ajak berjoged.
Dipimpin langsung Kapolsek Kintamani Kompol I Made Raka Sugita kegiatan cipkon dilaksanakan di sepanjang Jalan Raya Kintamani – Singaraja. Dalam kegiatan itu petugas melakukan pemeriksaan terhadap pengendara yang melintasi jalur itu. Sejumlah pengendara terjaring karena tidak membawa surat kendaraan bermotor, tidak mengenakan helm dan masker.
Uniknya para pelanggar diberikan edukasi mengenai aturan berlalu lintas sambil di ajak berjoged bersama. Bahkan Kapolsek Kintamani yang memimpin langsung kegiatan itu ikut berjoged memakai topeng bondres.
Menurut Kompol Raka Sugita, cara itu dilakukannya agar para pelanggar lalu lintas tidak tegang sehingga bisa menerima pengarahan tentang aturan lalu lintas dengan baik.
Kata dia, tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan angka kematian akibat COVID-19. Maka dari itu disamping memakai masker, para pengendara juga harus menggunakan helm apabila pergi keluar rumah.
“Kami dari Polsek Kintamani menghimbau kepada masyarakat agar selalu memperhatikan keselamatan berlalu lintas, selalu gunakan helm dan masker saat bepergian, karena tingkat kematian akibat kecelakaan lebih tinggi daripada tingkat kematian dari dampak COVID-19,” terangnya.
Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi terpisah menambahkan bahwa Polres Bangli akhir-akhir ini intens memberikan imbauan tentang aturan berlalu lintas dikarenakan dari hasil evaluasi, angka kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia di Bali cukup tinggi. Di samping itu, banyak masyarakat yang belakangan ini sudah mulai lupa menggunakan helm saat berkendara.
Dia menyebutkan, selama lima bulan terakhir, jumlah kasus lakalantas yang terjadi di Kabupaten Bangli mencapai 25 kasus. 5 orang korban meninggal dunia. (Dayu Rina/balipost)