SINGARAJA, BALIPOST.com – Sebanyak 5.462 orang relawan Satgas COVID-19 di Buleleng menerima bantuan beras dari Pemkab Buleleng, Kamis (28/5). Beras sebanyak 15 kilogram diberikan untuk setiap anggota relawan. Ini adalah apresiasi pemerintah atas kinerja relawan yang dengan sukarela membantu pemerintah dalam melakukan percepatan penanganan COVID-19.
Bantuan beras secara simbolis diserahkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) bersama Wakil Bupati dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG kepada perwakilan relawan dari masing-masing kecamatan. Bupati mengatakan, sejak wabah Virus Corona menyebar peran relawan mulai tingkat kecamatan, desa dan kelurahan begitu besar. Ini terbukti kegigihan relawan mulai sekeha teruna dan kelompok masyarakat dengan semangat gotong royong membantu pemerintah melakukan percepatan penanganan COVID-19 diwilayahnya.
Melihat partisipasi itu, pihaknya berinisiatif memberikan insentif sebagai imbalan atas kerja keras para relawan tersebut. Setelah dilakukan kajian, insentif ini diputuskan berupa beras, guna meringankan kebutuhan keluarga di tengah darurat pandemi COVID-19. Untuk itu, pemerintah mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Penanganan COVID-19 sebesar Rp 800 juta. Dana itu kemudian dibelikan beras lokal yang dihasilkan petani di Bali Utara sebanyak 81,93 ton.
“Semangat dan antusias dari kawan-kawan relawan sangat tinggi sejak kita menangani COVID-19. Ini apresiasi kami atas nama pemerintah atas kinerjanya selama ini,” katanya.
Relawan yang menerima bantuan beras dari pemerintah adalah mereka yang bukan PNS/ASN, TNI, Polri dan perangkat desa. Bantuan beras merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah kepada para relawan yang tidak bekerja. Bantuan ini bersifat dinamis mengikuti perkembangan penanganan Covid-19. “Trend kasusnya terus membaik berarti bantuan tidak akan berkesinambungan, namun jika sebaliknya transmisi lokal makin meluas, maka akan kita upayakan bantuan berikutnya,” jelasnya.
Sang Komang Sudiatmika, relawan dari Desa/Kecamatan Banjar mengapresiasi perhatian pemerintah atas kinerja para relawan. Sejak bergabung menjadi relawan, dirinya meninggalkan pekerjaanya sebagai tenaga jasa dekorasi. Selain membantu penanganan pencegahan, Sudiatmika bertugas di lokasi karantina bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hotel Adirama, Lovina. “Saya membantu di lokasi karantina PMI dengan giliran bersama teman dan sebagai warga punya tanggungjawab membantu pemerintah dalam penanganan wabah seperti Virus Corona, walau saya meninggalkan pekerjaan,” jelasnya. (Mudiarta/Balipost)