SINGARAJA, BALIPOST.com – Puskesmas Busungbiu I masih kekurangan dokter dan petugas administrasi. Persoalan ini dinilai krusial karena Puskesmas tersebut berstatus rawat inap. Demikian terungkap dalam kunjungan kerja DPRD Buleleng ke puskesmas itu pada Kamis (28/5).
Menurut Kepala Puskesmas Busungbiu I dr. Dessy Ariani, S. Ked. kekurangan tenaga kesehatan itu terjadi dari beberapa tahun terakhir. Saat ini, di puskemas hanya ada ada 2 orang dokter yang ditugaskan. Padahal idealnya satu puskemas minimal ada 4 orang dokter.
Jumlah ini, dinilai masih kurang karena puskesmas yang dipimpinnya itu telah ditetapkan sebagai puskemas rawat inap. Pada situasi tertentu ia mengaku kewalahan dalam menangani pasien.
Selama inim pihaknya terbantu dengan bantuan dokter internsif. Hanya saja, dokter melaksanakan tugasnya dengan efektif hanya 4 bulan.
Ia mengatakan sudah mengajukan usulan penambahan, namun hal itu belum berhasil. Ini karena bukannya pemerintah tidak ingin menambah, tetapi karena dokter yang sudah lulus kuliah tidak tertarik untuk bertugas di Buleleng. “Dokter jelas masih kekurangan dan beruntung dibantu dengan dokter internsif. Pemerintah juga sudah terus menambah, cuma belum bisa memenuhi kebutuhan yang banyak dan para lulusan dokter juga kurang tertarik tugas di Buleleng, sehingga kekurangan dokter terjadi hampir di semua puskesmas,” katanya.
Senada diungkapkan, dr. Bayu Wiratama. Bukan hanya dokter, tetapi perawat kesehatan dan tenaga administrasi juga masih kurang. Bahkan, karena kondisi ini, urusan administrasif terpaksa dikerjakan oleh perawat.
Atas persoalan ini, ia berharap ada perhatian dan pemerintah bisa menambah sumberdaya manusia di puskemas. “Di UGD itu, kita masih perlu lebih banyak perawat, karena dengan tenaga yang tersedia sekarang ini, para perawat harus bekerja ekstra,” ungkapnya. (Mudiarta/balipost)