DENPASAR, BALIPOST.com – Salah satu kendala utama yang dihadapi petani saat pandemi COVID-19 adalah keterbatasan akses pasar karena berkurangnya secara drastis serapan hotel, restoran, katering, swalayan termasuk ke pasar umum akibat kebijakan physical distancing. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I.B. Wisnuardhana, Jumat (29/5), mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam membantu memfasilitasi pemasaran produk petani lokal Bali.
Salah satunya lewat pasar tani yang mengadopsi physical distancing. Pasar tani yang digelar, Jumat (29/5), bertempat di halaman kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali diikuti 10 kelompok tani yang memasarkan berbagai produksinya, mulai dari sayuran, buah, bumbu, telur, daging, beras dan produk pangan lainnya.
Kata Wisnuardhana, pasar tani yang dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 ini juga sebagai salah satu bentuk pembelajaran berjualan dan berbelanja dengan tetap memperhatikan protokol physical distancing yang ditetapkan. Pedagang dan pembeli harus pakai masker dan face shield, menjaga jarak fisik dengan mengantre, selalu cuci tangan dan menyiapkan hand sanitizer di tempat penjualan.
“Gelar pasar tani kali ini adalah semacam uji coba, apabila efektif akan dilaksanakan pada skala yang lebih besar dan secara kontinu serta berkelanjutan,” ujarnya.
Tujuan lain dari pelaksanaan pasar tani ini adalah mendekatkan petani selaku produsen dengan konsumen. Sehingga rantai pasar yang panjang dapat diputus dan petani memperoleh harga jual yang lebih tinggi. (Citta Maya/balipost)