PARIS, BALIPOST.com – Sejumlah negara-negara Eropa, termasuk Prancis dan Inggris, pada Kamis (28/5), mengambil langkah lebih jauh untuk memberikan kelonggaran karantina wilayah yang dilakukan sebagai upaya memutus penyebaran COVID-19. Perlahan-lahan, Eropa mulai muncul dari isolasi yang selama ini dilakukan.
Dikutip dari AFP, Prancis bersiap untuk membuka kembali bar, restoran, dan museum pada minggu depan. Sementara itu, Inggris akan membuka kembali sekolah dan toko-toko.
Di bidang olahraga, Liga Premier Inggris dan Liga Italia akan kembali digelar pertengahan Juni.
“Kebebasan akan menjadi aturan dan pembatasan adalah pengecualian,” kata Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe.
Meski Eropa sudah mulai kembali ke kehidupan normal yang baru, kasus kematian akibat COVID-19 masih terjadi di dunia. Total kematian di seluruh dunia mencapai 357.000 orang. Setidaknya 5,7 juta orang dikonfirmasi positif COVID-19.
Situasi ekonomi terkini, jumlah pengangguran meningkat, hampir 40 juta orang di Amerika Serikat (AS) dan 5 juta di Brazil.
Maskapai penerbangan EasyJet dari Inggris menyatakan akan memotong 30 persen dari jumlah stafnya. Sementara Nissan, pabrikan mobil asal Jepang, melaporkan -6,2 juta dollar AS.
Di Prancis, warga sangat menikmati dibukanya kembali departement store ikonik, Printemps pada Kamis. Dikabarkan restoran bisa kembali menerima pelanggan namun hanya dilayani di luar restoran mulai 2 Juni.
Museum juga sudah mulai dibuka, namun pengunjung diharuskan menggunakan masker. Warga juga diizinkan bepergian sejauh lebih dari 100 kilometer dari rumah mereka, tepat saat liburan musim panas sudah di depan mata.
“Virus masih ada di wilayah kita,” kata Philippe memperingatkan.
Ia pun meminta warga untuk melakukan jaga jarak sosial dan rajin mencuci tangan.
Prancis melaporkan 28.662 kematian akibat COVID-19, tertinggi keempat di dunia.
Di Inggris, penggemar sepak bola bergembira karena Liga Premier akan kembali digelar pada 17 Juni. Di Italia, kompetisi Seri A akan berlangsung 3 hari setelah Liga Premier.
Kedua liga ini akan dipertandingkan tanpa suporter. Namun, di Rusia, suporter dalam jumlah terbatas diizinkan menonton pertandingan pada saat dimulainya liga bulan depan.
Di negara lain di Eropa, Spanyol, warganya sudah bisa menikmati menonton film di teater ruang terbuka. (Diah Dewi/balipost)