Atlet Pelatda Bali. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – KONI Bali awalnya merencanakan memberi dana kepada atlet PON Bali Rp 90 ribu/hari, sehingga setiap bulannya Rp 2,7 juta. Namun, gara-gara pandemi virus covid-19, dana bagi atlet Pelatda dipangkas menjadi Rp 40 ribu/hari atau Rp 1,2 juta per bulannya. Dana bagi atlet Rp 40 ribu/hari kurang layak, sebab idealnya Rp 150 ribu/hari.

Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi menerangkan, KONI untuk tahun anggaran 2020 ini mendapatkan kucuran dana Rp 5,2 miliar. Untuk itu, KONI Bali berniat memberikan sekadar dana tali kasih kepada atlet Pelatda selama tiga bulan mulai Maret, April hingga Mei. “Bali meloloskan 261 atlet, termasuk 88 pelatih, sedangkan program Pelatda Juni sampai dengan Desember kami berembuk dulu dengan pengprov cabor,” ungkap Suwandi, di Denpasar, Jum’at (29/5).

Baca juga:  KONI Bali Minta Klungkung Kembangkan Cabor Voli Pantai dan Selam

Dijelaskannya, program Pelatda akibat dampak virus corona ini membuat atlet berlatih di rumah masing-masing. Kondisi ini menyebabkan program latihan sulit di kontrol, termasuk memantau perkembangan prestasi atlet. “Kami berniat bertemu dengan atlet dan pelatih PON. Tujuannya, untuk membahas bagaimana program latihan Pelatda, berikut menipisnya stok dana,” ujar Suwandi.

Kendati demikian, Suwandi berharap, para atlet dan pelatih tetap menggeliatkan program latihan, sebagai persiapan berlaga pada PON XX di Papua, Oktober 2021. PON sendiri sedianya diselenggarakan di Bumi Cendrawasih pada Oktober nanti, tetapi gara-gara mewabahnya virus corona ditunda menjadi tahun depan. Meskipun dana cekak, Suwandi bangga terhadap prestasi yang diukir atlet Bali pada PON XIX di Jabar 2016 silam.

Baca juga:  Tabanan Turunkan Target di Porprov Bali 2022

Ia menyebutkan, dana tiap atlet hanya Rp 50 juta, sudah termasuk mengikuti program try in dan try out. “Dana sebesar itu sangat minim dibandingkan provinsi lain yang menganggarkan dana bagi atlet PON Rp 200 juta – Rp 250 juta,” kata dia. Yang membanggakan, prestasi Kontingen Bali justru menyodok dari peringkat kesembilan menyodok ke urutan enam.

Sementara, Sekum KONI Bali, IGN. Oka Darmawan mengakui, awalnya menghadapi PON Papua 2020 ini KONI Bali mengajukan dana Rp 50 miliar, rinciannya Rp 38 miliar untuk mengikuti PON dan sisanya Rp 12 miliar untuk operasional. Tragisnya, Bali yang 80 persen mengandalkan sektor pariwisata sangat terasa roda perekonomian sebagai imbas dari pandemi covid-19. “Meskipun demikian, kami tetap ingin meraih prestasi maksimal pada PON di Papua yang ditunda pelaksanaannya tahun depan,” tuturnya. (Daniel Fajry/Balipost)

Baca juga:  Digagalkan, Masuknya Ikan Segar Tanpa Dokumen
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *