DENPASAR, BALIPOST.com – Sederet atlet potensial cricket Bali sempat mengusung bendera Papua pada Kejurnas Cricket di Lapangan Unud Jimbaran. Akan tetapi, mereka sadar hingga batal hengkang, seraya memilih balik mengibarkan bendera Bali pada Pra-PON di Cibubur. Oleh sebab itu, para pemain cricket Bali tetap setia membela Pulau Dewata pada PON di Papua, Oktober 2021 mendatang.
Ketua Pengprov PCI Bali, AA. Bagus Tri Candra Arka, di Denpasar, Jumat (29/5) mengemukakan, pihaknya memastikan pemain cricket Bali masih solid dan tak mungkin membela tuan rumah Papua pada PON mendatang. Pasalnya, acuan yang dipakai dalam peraturan mutasi yakni ketika mereka tampil di ajang Pra-PON. “Jadi, kami pastikan pemain cricket Bali masih solid,” terang pria yang akrab disapa Gung Cok ini.
Menurut Gung Cok, cabor cricket sudah resmi dipertandingkan pada PON XIX di Jabar 2016 silam. Bahkan, atlet Bali mampu menyumbangkan 2 keping emas. Yang membanggakan, saat Pra-PON atlet cricket Bali kembali mendulang 2 emas. Gung Cok membeberkan, Bali meloloskan atlet cricket putra (14) dan putri (14), sedangkan PON mempertandingkan enam nomor. “Kami tetap mematok target minimal cricket sukses menyabet 2 emas, sehingga setidaknya mampu mempertahankan prestasi,” ujarnya.
Gung Cok selain menjabat Ketua Umum Pengprov PCI Bali, Gung Cok juga menjadi Sekum Pengprov Kodrat Bali. Ia memaparkan, Bali meloloskan delapan atlet tarung derajat dan lima petarung mampu membawa pulang emas pada Pra-PON di Bandung. Ia merinci, diantara lima petarung yang merebut emas di Pra-PON, terdiri atas empat petarung putra dan seorang petarung putri. “Cabor tarung derajat menyumbang 2 emas pada PON di Jabar 2016 silam,” ucapnya.
Sementara, target di PON Papua, Gung Cok tetap mematok minimal meraup 2 medali emas. Cabor tarung derajat mempertandingkan 17 nomor, terdiri atas tarung putra (9), ditambah tarung putri (5), serta seni gerak (3). “Bali belum mampu meloloskan atlet tarung derajat di nomor seni gerak,” kata dia. (Daniel Fajry/Balipost)