DENPASAR, BALIPOST.com – Bali saat ini tengah memetakan dinamika perkembangan COVID-19 di sembilan kabupaten/kota sampai ke tingkat desa. Nantinya, hasil pemetaan dipakai untuk menentukan mana wilayah yang bisa dibuka.
Termasuk sektor apa yang akan dibuka terlebih dulu. Langkah berikutnya, juga disusun protokol tata kehidupan Bali era baru dalam konteks new normal. Salah satunya, protokol kesehatan yang ditarget rampung dalam dua hari kedepan.
“Kita di Bali menggunakan judul sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Di dalamnya mengandung aspek new normal, tapi tata kehidupan Bali era baru lebih luas jangkauan dan sekupnya dari tatanan kehidupan yang akan kita jalankan kedepan,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD Bali, Jumat (29/5).
Menurut Koster, Bali memang termasuk dalam 8 provinsi di Indonesia yang akan dibuka sesuai arahan pemerintah pusat dan Gugus Tugas Nasional. Ini lantaran RO atau indeks penularan COVID-19 di Bali di bawah 1 atau tepatnya 0,93.
Namun, pihaknya belum memberi kepastian kapan Bali akan dibuka. Mengingat, proses pemetaan masih berjalan menyangkut pertambahan pasien positif COVID-19, pasien sembuh, serta sumber penularan dari PMI/ABK dan transmisi lokal.
Kalau pemetaan sudah selesai dilakukan, Bali akan dibuka berbasis wilayah kabupaten/kota lalu turun ke kecamatan sampai ke tingkat desa. “Nanti akan dilakukan secara bertahap, terbatas, dan selektif, dan ini akan diputuskan secara bersama-sama dengan bupati/walikota se-Bali. Kami juga bicara dengan Bapak Menko, jangan pemerintah pusat menetapkan secara sepihak,” jelasnya.
Tapi, lanjut Koster, harus atas kajian dan analisa dari pemerintah daerah sebagai pihak yang paling mengetahui kondisi di lapangan. Selain itu, pemerintah daerah juga bertanggung jawab langsung terhadap situasi dan kondisi yang dijalankan dalam konteks penanganan COVID-19.
Bali ditegaskan memiliki pemetaan dan hitungan tersendiri, serta tahapan yang akan dilakukan. Termasuk di dalamnya upaya secara sekala dan niskala. Pemerintah pusat pun dikatakan sudah setuju dengan langkah Bali ini.
“Skenarionya, tahap satu yang dibuka adalah pergerakan untuk masyarakat lokal Bali saja dulu sampai ini mencapai titik yang stabil, mungkin 2-3 minggu. Kalau stabil ini baru tahap berikutnya akan dibuka untuk luar Bali. Kalau pariwisata masih panjang, masih jauh,” paparnya.
Sementara khusus untuk sektor pendidikan, Koster menyebut kebijakan untuk membuka kembali ada di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Pihaknya akan menunggu arahan dan kebijakan dari Mendikbud. Tapi sebagai antisipasi, sudah disiapkan protokol di bidang pendidikan. (Rindra Devita/balipost)
jika.ini benar.. sebaik nya kita warga masarakat bali. melarang orang asing/ orang dari pulaou seberang datang masuk ke bali. meskipun meliputu urusan penting.kecuwali urusan negara. sebelum pulaou bali seperti negeri tetangga. ( mari kita ber sama memahami covid19 agar kelak semua hidup berbahagia)
jika bali bertahap di buka.APAKAH yakin covid19 akan tidak ter sebar. TAKUT nya virus covid-19 akan bertahap menyebar luwas. permasalahan seluruh dunia yang belum merasa nyaman dengan kata virus corona.(PERTIMBANG KANLAH DEMI KESEHATAN DAN KE NYAMANAN MASARAKAT BALI