DENPASAR, BALIPOST.com – Jumlah kasus baru positif COVID-19 di Bali mengalami lonjakan signifikan dalam 24 jam terakhir. Tambahan kasusnya mencapai puluhan orang per Jumat (29/5).
Berdasarkan data per 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 443 orang. Ini artinya ada penambahan 23 kasus baru dari sehari sebelumnya, yakni sebanyak 420 orang.
Lonjakan hingga puluhan kasus baru ini yang ketiga kalinya dialami Bali sejak COVID-19 menyerang pada pertengahan Maret 2020. Lonjakan kasus positif hingga puluhan orang yang pertama di Bali terjadi pada Selasa (28/4), dengan jumlah sebanyak 22 kasus.
Kemudian lonjakan hingga puluhan kasus terjadi lagi pada Minggu (3/5), mencetak rekor baru sebanyak 25 kasus.
Sementara itu, untuk kasus sembuh juga bertambah. Kumulatifnya 320 orang. Ini artinya ada penambahan sebanyak 6 pasien sembuh dari kumulatif sebelumnya yang mencapai 314 orang.
Jangan Menyerah
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, kecemasan dan kepanikan justru memperburuk imunitas tubuh. Ia pun meminta masyarakat jangan menyerah, tetap harus produktif di dalam situasi ini.
Yurianto menyatakan saat ini para pakar kesehatan sedang berupaya mencari kajian epidemiologi terkait COVID-19 agar bisa dicarikan solusinya.
Terkait penyebaran COVID-19, ia mengatakan kumulatif ada 300.549 ribuan spesimen yang dites. “Hari ini ada sebanyak 10.639 spesimen yang dites,” katanya.
Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 69 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 35 laboratorium. Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 678 orang kasus. Sehingga kumulatif menjadi 25.216 kasus.
Ia melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 252 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 6.492 pasien. Kasus meninggal bertambah 24 orang sehingga total kasus menjadi 1.520 orang.
Ia pun mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dalam pemantauan sebanyak seratus ribuan orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 12.499 orang.
Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sudah 414 kabupaten/kota yang terdampak. “Kita harus bisa menurunkan kasus sehingga bisa mengawali produktivitas yang selama ini terhenti karena adanya virus ini,” ujarnya. (Diah Dewi/balipost)