DENPASAR, BALIPOST.com – Penularan COVID-19 lewat transmisi lokal kini jumlahnya kian bertambah. Bahkan komposisinya jika dibandingkan dengan kumulatif kasus pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sudah hampir mendekati, hanya beda 3,38 persen.
Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bali, Dewa Made Indra, dalam rilisnya, Jumat (29/5), kumulatif kasus COVID-19 di Bali mencapai 443 orang. Terdapat kenaikan sebanyak 23 orang dalam 24 jam terakhir.
Rincian penambahan kasus baru ini adalah seluruhnya WNI. Dilihat dari jenis penularannya, 11 orang transmisi lokal dan 12 orang naker migran. “Bertambah 23 orang WNI, terdiri dari 12 orang PMI dan 11 orang Transmisi Lokal,” sebutnya.
Untuk kasus sembuh, jumlahnya mencapai 320 orang, terdapat 5 tambahan pasien sembuh dari sehari sebelumnya. Persentasenya mencapai 72,23 persen dari total kasus yang ditangani Bali sampai saat ini. Sedangkan yang masih dirawat (kasus aktif), mencapai 119 orang (26,86 persen). “Mereka berada di 8 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT RS Nyitdah dan BPK Pering,” kata Dewa Indra.
Terkait kumulatif kasus kategori transmisi lokal dan PPLN, berdasarkan data dari https://infocorona.baliprov.go.id, terungkap selisihnya kini makin tipis. Untuk PPLN jumlahnya mencapai 208 orang atau 46,95 persen dari total kasus. Sementara untuk transmisi lokal jumlahnya 193 orang atau 43,57 persen. Terdapat pula kategori pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang mencapai 34 orang (7,67 persen).
Lonjakan Kasus
Badung, mengalami lonjakan kasus transmisi lokal yang cukup banyak dalam dua hari terakhir. Kondisi ini juga diakui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Badung.
Koordinator Satuan Tugas Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Badung, dr. I Nyoman Gunarta, mengatakan ada 8 kasus transmisi lokal yang tercatat pada Jumat. Rinciannya 5 orang di Werdi Bhuwana dan 3 orang di Desa Ayunan.
“Iya hasil swab di Ayunan dan Werdi Bhuana menambah jumlah Covid-19 di Badung,” katanya.
Penambahan jumlah kasus positif jenis transmisi lokal, lanjut Gunarta, juga terjadi Kamis (28/5). Jumlahnya mencapai 3 orang. Mereka adalah warga dari Werdi Bhuwana.
Sementara untuk penyebaran kasus, dilihat dari https://pendataan.baliprov.go.id, kabupaten yang terbanyak warganya terjangkit jenis transmisi lokal adalah Buleleng. Buleleng menduduki posisi teratas dengan jumlah warga terjangkit 56 orang. Terdapat penambahan kasus sebanyak 6 orang per Jumat.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabuaten Buleleng Drs. Gede Suyasam M.Pd merinci pasien kode 74 dan 78 berasal dari Desa Bondalem pernah kontak langsung dengan kode 65. Kemudian kode 75, 77, dan 79 tercatat pernah berinteraksi dengan pasien kode 61 asal Kecamatan Gerokgak. Terdapat pula pasien kode 76 asal Desa Bondalem pernah kontak dengan kode 69.
Posisi kedua untuk penyebaran jenis transmisi lokal ini dipegang Bangli dengan jumlah kasus 45 orang. Kemudian posisi ketiga adalah Denpasar dengan 35 kasus, bertambah 1 kasus dari sehari sebelumnya.
Posisi keempat adalah Badung dengan total kasus 29 orang. Kelima adalah Karangasem dengan jumlah 15 orang. Gianyar menduduki posisi keenam dengan 5 kasus. Posisi ketujuh adalah Klungkung dengan 4 kasus.
Kedelapan adalah Tabanan dengan 3 kasus. Sedangkan Jembrana ada di posisi kesembilan dengan 1 kasus.
Meski Buleleng memiliki warga terbanyak terjangkit transmisi lokal, Bangli tetap menduduki posisi teratas untuk kumulatif kasus positif COVID-19 dengan jumlah pasien 89 orang. Kemudian di peringkat kedua adalah Denpasar dengan jumlah 86 kasus. Buleleng ada di peringkat ketiga dengan 82 kasus.
Badung ada di posisi keempat dengan 49 kasus. Kemudian Gianyar di posisi kelima dengan jumlah 32 kasus. Karangasem di posisi keenam dengan jumlah kasus 31 orang.
Ketujuh adalah Klungkung yang kini jumlah warga terjangkitnya mencapai 23 orang. Lalu, Tabanan ada di posisi kedelapan dengan 19 kasus. Posisi kesembilan adalah Jembrana dengan jumlah 15 kasus. (Diah Dewi/balipost)