DENPASAR, BALIPOST.com – Jumlah kasus baru positif COVID-19 di Bali cukup tinggi. Walaupun jumlahnya tidak sampai belasan orang, pada Minggu (31/5) ini kasus baru masih ada.

Berdasarkan data per 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 465 orang. Ini artinya ada penambahan 10 kasus baru dari sehari sebelumnya, yakni sebanyak 455 orang.

Pada hari ini, kasus sembuh masih bertambah. Kumulatifnya 329 orang. Ini artinya ada penambahan sebanyak 1 pasien sembuh dari kumulatif sebelumnya yang mencapai 328 orang.

Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dalam streamingnya terkait update COVID-19, mengatakan bahwa kasus baru masih terus ada. Untuk itu, berbagai upaya dilakukan pemerintah Bali menekan angka kasus baru ini.

Baca juga:  Poltraking Indonesia : Lima Nama Ini Miliki Elektabilitas Tinggi Jadi Cawapres

Ia pun mengajak masyarakat terus melakukan upaya pencegahan sesuai protokol yang berlaku. Hal ini perlu untuk memutus penyebaran COVID-19 lewat transmisi lokal. “Jika semua ini dilakukan, Bali akan bisa segera keluar dari wabah COVID-19 ini,” ujar pria yang akrab disapa Cok Ace ini.

Protokol Kesehatan

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, mengatakan ada 102 daerah belum terdampak COVID-19. Hal ini perlu dimaknai upaya menjaga untuk tetap tidak ada pasien positif COVID-19. “Protokol kesehatan tetap harus dijalankan di semua tempat,” kata Yurianto.

Pemerintah, lanjutnya, sudah melakukan pemantauan terhadap 504 kabupaten/kota. Upaya ini dilakukan karena masing-masing daerah tidak sama persoalannya dalam penyebaran dan penanganan COVID-19.

Baca juga:  Sebulan, Rata-rata Temuan Kasus HIV/AIDS di Tabanan Capai 10

Ia menjelaskan pemerintah pusat menetapkan sejumlah persyaratan untuk sebuah daerah bisa melakukan new normal. Salah satunya penurunan kasus baru sebesar 50 persen dari puncak penambahan kasus baru selama 3 minggu terakhir. “Harus ada sosialisasi, edukasi, dan simulasi. Termasuk di dunia pendidikan,” paparnya.

Terkait penyebaran COVID-19, ia mengatakan kumulatif ada 323.376 spesimen yang dites. “Hari ini ada sebanyak 11.470 spesimen yang dites,” katanya.

Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 69 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 35 laboratorium. Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 700 orang kasus. Sehingga kumulatif menjadi 26.473 kasus.

Ada lima provinsi yang masih tinggi dan mengalami kenaikan. Ia merinci Jawa Timur, DKI Jakarta, NTB, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Baca juga:  Banyak WNA Bandel Tak Taat Prokes, Ditegur hingga Disanksi Moral Tak Juga Jera

Ia melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 293 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 7.308 pasien. Kasus meninggal bertambah 40 orang sehingga total kasus menjadi 1.613 orang. “Kita harus melihat banyaknya pasien sembuh, menunjukkan penyakit ini bisa disembuhkan,” sebut Yurianto.

Ia pun mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dalam pemantauan sebanyak 49.963 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 12.913 orang.

Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sudah 416 kabupaten/kota yang terdampak. “Mari kita hati-hati agar tidak tertular, jaga jarak dengan siapapun, gunakan masker, dan rajin cuci tangan dengan sabun,” ajaknya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

1 KOMENTAR

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *