SEMARAPURA, BALIPOST.com – Setelah mendengar adanya transmisi lokal di wilayahnya, Bendesa Adat Semarapura, Wayan Budarsana, Senin (1/6) mengaku langsung turun ke lokasi bersama Satgas Gotong Royong. Gria tempat warganya yang telah dinyatakan positif COVID-19 itu langsung dilakukan sterilisasi.
Pihaknya kemudian membantu tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Klungkung untuk melakukan tracing (melacak) dengan siapa saja mereka telah kontak dengan warga di sekitarnya. Pecalang dan prajuru banjar di dalam satgas langsung dikerahkan untuk memutus rantai penyebarannya, dengan segera mendata warga lain yang pernah kontak dengan tiga orang korban transmisi lokal yang sudah dinyatakan positif COVID-19 ini.
Belum diketahui berapa jumlahnya. Kalau di gria tersebut, dikatakan hanya ada dua KK.
Tetapi, tidak semuanya dinyatakan telah positif COVID-19. Sehingga yang masih tinggal di sana, langsung dilakukan isolasi oleh Satgas Gotong Royong. “Sekarang di depan rumahnya sudah dijaga 4 orang pecalang secara bergantian dengan klian banjar. Nanti juga ada BKO dari desa adat. Agar sementara dipastikan tidak menerima tamu dari manapun,” tegasnya.
Selama dilakukan isolasi, perkembangan kasusnya akan terus dipantau lebih lanjut. Khususnya perkembangan warga yang masih tinggal di gria tersebut.
Sementara untuk kebutuhannya sudah dipasok sembako atau logistik dari Gugus Tugas Kabupaten maupun Satgas Gotong Royong Desa Adat Semarapura. Namun, dia mengaku belum dapat memastikan berapa orang yang masih tinggal di sana.
Selanjutnya, sebagai langkah antisipasi agar transmisi lokal tidak meluas ke wilayah lain di desa adatnya, sesuai arahan pemerintah daerah, Satgas Gotong Royong tetap menyatukan langkah melakukan proses pengamanan lebih ketat. Khususnya, bagi warga yang ingin bertamu, berkoordinasi dengan lembaga terkait, sepert Satpol PP, khususnya untuk pemantauan penduduk pendatang di rumah-rumah kos.
Sebab, Desa Adat Semarapura mewilayahi perkotaan yang kehidupan warganya sangat heterogen.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, telah dinyatakan ada tiga warga setempat yang menjadi korban transmisi lokal. Mereka adalah keluarga mantan pejabat Pemkab Klungkung. Semuanya kini sedang diisolasi khusus di RSUP Sanglah. (Bagiarta/balipost)