Petir
Ilustrasi. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Nasib tragis dialami Komang Gede Yadnya Sutama (23), warga Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan. Sehabis mandi di sebuah pemandian umum di Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, korban ditemukan meninggal dunia.

Peristiwa ini terjadi pada Senin (1/6) sekitar pukul 19.00 WITA. Diduga, korban meninggal dunia karena tersengat listrik yang tersambung ke lokasi kejadian.

Kasubag Humas Iptu Gede Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sinar Subawa, Selasa (2/6), mengatakan sebelum kejadian, korban ke pemandian untuk mandi sembari mengambil air minum yang ditampung dengan galon. Di lokasi pemandian saat itu sedang ramai warga lain yang akan mandi.

Baca juga:  Karena Ini, Penambahan Ruang Isolasi COVID-19 di RSP Giri Emas Batal

Saat itu, korban mandi dan sekitar 5 menit selesai mandi dia langsung mengeringkan badan dengan handuk. Saat hendak mengenakan celana, kaki korban terpeleset dan tubuhnya nyaris jatuh.

Korban refleks memegang besi pagar yang terpasang pada pelinggih di pemandian. Saat memegang besi pagar itu lah, tubuh korban seketika kaku. Kaki kanannya tercelup di kubangan air di pemandian.

Kejadian mengejutkan itu membuat saksi Komang Surya Merta panik. Saksi berusaha menarik tubuh korban. Namun hal itu urung dilakukan karena diduga korban tersengat listrik yang tersambung di lokasi pemandian itu.

Baca juga:  HUT ke-73 Bali Post, KMB Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Buleleng

Setelah listik dipastikan padam, saksi dan warga lain mengevakuasi korban. Saat itu tubuhnya lemas dan diantar berobat ke Puskemas Pembantu di Desa Bontihing. Dari pemeriksaan dokter, korban dinyatakan telah meninggal dunia.

“Laporan kejadian dari Polsek Kubutambahan memang benar terjadi korban meninggal di pemandian yang diduga tersnegat listrik dan penyebab korban meninggal sudah dibenarkan dari hasil pemeriksaan dokter rumah sakit,” katanya.

Baca juga:  Cari Pohon Bunut, Ditemukan Meninggal Dunia di Pinggir Jurang

Atas kejadian ini, dikatakannya, pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas. Keluarga masih mempersiapkan upacara penguburan jenazah korban. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *