Direktur RSUD Klungkung, dr. Nyoman Kesuma. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Seorang dokter spesialis Jantung RSUD Klungkung dinyatakan positif COVID-19. Hal ini dikonfirmasi setelah hasil tes swabnya keluar.

Direktur RSUD Klungkung, dr. Nyoman Kesuma, Selasa (2/6) mengatakan dokter ini diduga terpapar corona sejak Minggu (31/5). Dokter spesialis jantung ini diduga terpapar dari istrinya yang juga seorang dokter residen di RSUP Sanglah.

Dikatakan Kesuma, setelah dilakukan tracing, dokter ini diketahui sudah kontak dengan 151 pegawai RSUD Klungkung. Setelah terpapar COVID-19, dr. Kesuma memastikan pelayanan spesialis jantung untuk para pasien rumah sakit masih bisa berjalan. Karena rumah sakitnya ada dua dokter spesialis jantung. “Mereka melakukan tugas secara bergiliran. Jadi belum pernah kontak,” kata dr. Kesuma.

Baca juga:  Mulai 4 Februari, Denpasar Hentikan PTM PAUD hingga SMP

Terkait 151 pegawai yang sempat kontak, itu ditelusuri sejak 14 hari terakhir. Mereka semua akan dilakukan rapid test secara bertahap pada hari ke tujuh.

Selain itu, dokter ini juga sempat kontak dengan tiga perawat lainnya yang sehari-hari membantunya dalam menjalankan tugas di klinik jantung. Sehingga, ketiga perawat tersebut langsung diisolasi mandiri.

Pihak rumah sakit juga telah melakukan disinfeksi pada lokasi klinik jantung RSUD Klungkung. Agar lokasi tersebut dipastikan aman dari penularan COVID-19. Tetapi, meski sudah dilakukan disinfeksi, dokter spesialis jantung lainnya tidak akan bekerja dari ruangan tersebut. Sang dokter, sebutnya, akan tetap melayani pasien dengan pelayanan jarak jauh.

Baca juga:  Tak Hanya Jadi Penyumbang Kasus COVID-19 Harian Terbesar, Daerah Ini Juga Catatkan Kematian Tertinggi

“Awalnya dokter spesialis jantung lainnya ini, mau diisolasi mandiri juga. Tetapi risikonya banyak pasien akan tidak terlayani,” jelas dr. Kesuma.

Sebab, sangat riskan kalau pasien dengan riwayat penyakit jantung, tidak mendapat penanganan lanjutan dan obat. Sehingga, diputuskan dokter ini tetap melayani pasien, tetapi dari jarak jauh.

Kalau ada pasien yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut, agar nanti dibantu oleh perawat rumah sakit. Sementara, untuk pasien yang diajak kontak, pihak rumah sakit menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Dinas Kesehatan agar juga segera dilakukan rapid test. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Dalam 3 Jam, Gunung Semeru Alami 3 Kali Erupsi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *