DENPASAR, BALIPOST.com – Perenang penyumbang emas di nomor 50 meter gaya dada, pada PON XIX di Jabar 2016 Eva Lilian van Leenen dan Agus Nuarta, keduanya tetap berlatih di klubnya Telaga Biru. Lili dan Agus Nuarta ditangani pelatih klub Gede Meiga Wira Pradtama, yang sekaligus pelatih tim PON Bali.
Meiga, di Denpasar, Selasa (2/6) menerangkan, dirinya melatih dua atlet asuhannya di kolam renang Mahajaya, dan Dharma Pala Denpasar. “Kami terus berlatih sehari dua kali pagi dan sore, kemudian esoknya pagi libur dan sorenya kembali latihan,” terang Gede Meiga. Ia menuturkan, bagi perenang yang mencemplung ke kolam renang, minimal berukuran 25 meter X 25 meter, dan maksimal berlatih tidak boleh lebih dari 12 orang. “Saya kira kolam renang seluas itu kalau dihuni 10 orang saja jaraknya sudah berjauhan, sedangkan kami berlatih tidak sampai 10 orang,” kilah Gede Meiga.
Dikemukakan, Eva Lilian lolos di nomor 100 meter dan 200 meter gaya dada, sedangkan Agus Nuarta lolos di nomor 200 meter dan 400 meter gaya bebas, serta perairan terbuka (open water) berjarak 10.000 meter. Disinggung soal target medali, Gede Meiga menjelaskan, target Lili mempertahankan emas terasa berat, mengingat pesaing beratnya Vanesh (Riau), ditambah bermunculan atlet muda bertalenta dari Jatim dan Jabar, serta rentang waktu yang cukup lama dari PON Jabar 2016 ke PON Papua 2021. “Yang penting Lili dan Agus Nuarta, saya tetap mematok target merebut medali,” ungkapnya.
Gede Meiga memberikan materi latihan teknik berenang di kolam, serta penggenjotan fisik di daratan. “Bali total meloloskan sembilan perenang ke PON Papua, sedangkan saya hanya melatih atlet klub binaan Telaga Biru, sebagai wujud tanggung jawab pelatih. Sementara, imbauan PB PRSI masih melarang atlet berlatih beramai-ramai,” tuturnya. (Daniel Fajry/Balipost)