DENPASAR, BALIPOST.com – Tambahan kasus positif COVID-19 di Bali pada Rabu (3/6) belum juga menunjukkan tanda-tanda nihil. Masih ada kasus baru yang dilaporkan, meskipun jumlahnya sudah mulai turun.
Berdasarkan data per 12.00 WIB, kumulatif kasus COVID-19 Bali mencapai 490 orang. Ini artinya ada penambahan 3 kasus baru dari sehari sebelumnya, yakni sebanyak 487 orang.
Pada hari ini, kasus sembuh masih bertambah. Kumulatifnya 349 orang. Ini artinya ada penambahan sebanyak 7 pasien sembuh dari kumulatif sebelumnya yang mencapai 342 orang.
Ini artinya dalam dua hari berturut-turut, Bali melaporkan tambahan kasus sembuh lebih banyak dari kasus baru. Pada Selasa, tambahan kasus baru mencapai 5 orang sementara yang sembuh sebanyak 8 orang.
Sumber Penularan
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya, mengatakan sebagian besar penderita COVID-19 keluhannya tidak terlalu berat. Namun semuanya mutlak memerlukan isolasi agar tidak menjadi sumber penularan di tengah masyarakat.
Terkait penyebaran COVID-19, ia mengatakan pada Rabu ini per pukul 12.00 WIB spesimen yang diperiksa mencapai 11.970 spesimen. “Untuk kumulatif ada 354.434 spesimen yang dites,” kata Yurianto.
Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 69 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 35 laboratorium. Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 684 sehingga kumulatifnya mencapai 28.233 kasus. “Jumlah tertinggi terdapat di Jawa Timur, sebanyak 183 orang,” ungkapnya.
Ia melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 471 pasien sembuh sehingga totalnya menjadi 8.406 pasien. Kasus meninggal bertambah 35 orang sehingga total kasus menjadi 1.698 orang.
Ia pun mengatakan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dalam pemantauan sebanyak 48.153 orang. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 13.285 orang.
- Seluruh provinsi di Indonesia sudah terdampak. Sudah 418 kabupaten/kota yang terdampak. “Saudara-saudara sekali lagi, mari komitmen kita. Tugas kita untuk mengingatkan agar mematuhi protokol yang sudah disiapkan pemerintah. Kita tidak mungkin hanya berdiam diri, kita harus produktif tapi juga aman dari COVID-19,” ajaknya. (Diah Dewi/balipost)