NEGARA, BALIPOST.com – Berbagai upaya dilakukan pendatang untuk masuk ke Bali tanpa pemeriksaan ketat di Gilimanuk. Dengan alasan enggan melakukan rapid test mandiri karena mengeluarkan biaya ratusan ribu rupiah, lima orang asal Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur berupaya masuk Bali melalui sekitar pelabuhan ikan di Pengambengan.
Upaya itu tercium aparat Polres Jembrana yang melakukan pengawasan di pelabuhan di Pengambengan, Rabu (3/6). Sedikitnya lima orang berikut sepeda motor menyeberang menggunakan perahu jukung fiber nelayan yang biasa digunakan mencari ikan.
Kapolsek Kota Negara, AKP Sugriwo seijin Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa membenarkan mengamankan orang yang hendak masuk Bali melalui pelabuhan rakyat di Pengambengan, Kecamatan Negara. Mereka berupaya tidak melintasi jalur resmi yakni di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dengan alasan pemeriksaan ketat.
Salah seorang pendatang mengaku hendak bekerja di salah satu warga di Negara. Namun karena biaya untuk memenuhi salah satu syarat yakni rapid test hingga ratusan ribu rupiah, mereka memilih untuk naik jukung nelayan.
Kebetulan saudara yang nelayan tersebut sedang di Banyuwangi dan kembali ke Pengambengan naik jukung. Dengan alasan tidak perlu mencari rapid test, mereka nekat numpang jukung tersebut. Berikut sepeda motor Scoopy yang akan digunakan untuk kerja di Bali DK 3555 ZW.
Mereka diamankan sekitar pukul 10.30 Wita di dermaga batu sebelah timur Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan. Perahu sebelumnya menaikkan para warga Banyuwangi di perairan Blimbingsari, Banyuwangi.
Empat orang penumpang di antaranya Rubai (54), Abdul Holik (32), Rohimin (28) dan M.Ali Imron (27) semuanya asal Blimbingsari, Banyuwangi akan dipulangkan dengan dikawal pihak terkait hingga ke kapal melalui Pelabuhan Gilimanuk. Termasuk Suwondo yang mengemudikan perahu dan mengangkut 4 orang serta 1 unit sepeda motor itu. (Surya Dharma/balipost)