DENPASAR, BALIPOST.com – Wabah COVID-19 membuat orang diharapkan lebih banyak berada di rumah. Namun, jangan hanya berpangku tangan saja.
Saat di rumah harus lebih kreatif. Hal ini juga berlaku bagi para perajin. “Saat wabah Covid-19 ini melanda dunia, perajin harus tetap kreatif dan inovatif. Lebih baik berpeluh daripada mengeluh,” ujar Ketua Umum Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster dalam dialog “Memberdayakan Perajin di Tengah Pandemi Covid-19” di studio Bali TV, Kamis (4/6).
Ia menambahkan kreativitas dan inovasi perajin, lebih bergairah saat pandemi COVID-19 ini. Nanti ketika wabah usai, perajin sudah memiliki produk yang siap dipasarkan.
Istri Gubernur Bali Wayan Koster ini mengingatkan saat berkreasi tetap harus mengikuti protokol kesehatan. “Contoh nyata pembuatan masker kain. Banyak perajin yang membuat masker dan banyak yang kreatif. Ini tentu sangat menggembirakan karena mereka bisa tetap berproduksi,” ujarnya.
Dekranasda Bali bahkan bisa ikut membantu masyarakat terdampak COVID-19 dengan menghasilkan 103 ribu masker kain. Masker kain ini pun sesuai dengan standar protokol kesehatan.
Selain itu, beberapa pos anggaran Dekranasda juga mengalami refocusing. Anggaran itu dialihkan untuk membantu masyarakat terdampak COVID-19. “Anggaran pameran salah satunya dipangkas. Namun, bukan berarti tidak ada pameran. Nanti tetap akan ada pameran tetapi skalanya diperkecil dan pengunjungnya juga dibatasi. Impian kami ke depan, Dekranasda Bali ingin menjadi tuan rumah pameran,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta mengatakan pihaknya bersinergi dengan Dekranasda Bali. Aspek pembinaan menjadi ranah Disperindag. “Kami melakukan pembinaan tentang hak kekayaan intelektual (HaKI), memfasilitasi peralatan untuk peningkatan kualitas hingga membantu pemasaran baik konvensional maupun online,” ujarnya.
Kadis Perindag yang juga Ketua Harian Dekranasda Bali menambahkan selama wabah COVID-19, perajin memang terdampak. Namun, ia yakin dengan sinergi yang dilakukan serta semangat berkreasi akan membuat semua bisa dilalui. “Seperti disampaikan Ketua Umum Dekranasda Bali, masker menjadi salah satu produk yang laku di saat wabah COVID-19. Tampilan masker pun makin stylish dengan sentuhan tangan kreatif perajin. Nantinya kami juga memfasilitasi pembuatan hand sanitizer herbal dan alat pengaman diri (APD),” ujar Jarta. (kmb/balipost)