MANGUPURA, BALIPOST.com – Pencarian KM Odyssey milik PT Odyssey Maritim Nusantara oleh Basarnas kembali dilanjutkan Jumat (5/6). Pencarian hari pertama, Kamis (4/6) belum mebuahkan hasil.
Untuk pencarian di hari kedua ini, rencananya juga akan menggunakan helikopter. Area pencarian akan dilakukan di sekitar perairan Sapeken, dengan luas area pencarian 810 NM².
Sebelumnya, Basarnas Bali mengerahkan KN SAR Arjuna 229 dari Pelabuhan Benoa menuju lokasi terakhir KM Odyssey untuk melakukan pencarian. “Dari sejak laporan diterima kami mengupayakan monitoring melalui pemapelan ke SROP Benoa dan SROP Lembar dan juga permintaan E Broadcast ke BCC,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada S.E., M.AP.
Seperti diberitakan sebelumnya, KM Odyssey ini hilang kontak setelah mengalami permasalahan di bagian generator, saat berada di titik koordinat 7°36.698’S – 115°53.934’E. Kapal yang bertolak dari Semarang, Rabu (20/5) malam, dengan tujuan Bima, dikabarkan hilang kontak. Dari informasi yang didapat, komunikasi terakhir dilakukan ketika kapal berada di posisi 6 NM timur Laut Gili Trawangan Lombok pada Jumat (29/5).
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) yang menerima laporan dari perusahaan tersebut pada Rabu (3/6) sore. Kemudian, langsung melakukan koordinasi dengan Komandan Kapal KAL Tanjung Pandangan.
Menurut Darmada, keberadaan kapal ini sebelumnya terdeteksi melalui Vesselfinder, yakni berada di 43 NM sebelah utara Kubu, Karangasem. Hingga saat ini KM Odyssey ini belum bisa dihubungi. KM Odyssey berbendera Indonesia dengan panjang 94 meter, merupakan kapal jenis General Cargo dan POB-nya berjumlah 21 orang.
“Laporan yang kami terima, kapal alami permasalahan di bagian generator, sesaat berada di titik koordinat 7°36.698’S – 115°53.934’E. Berdasarkan estimasi tiba di Bima seharusnya pada hari Selasa, 2 Juni 2020, namun posisi terakhir dari aplikasi Vesselfinder per tanggal 30 Mei 2020, masih jauh dari tujuan,” kata Darmada. (Yudi Karnaedi/balipost)