SEMARAPURA, BALIPOST.com – Transmisi lokal COVID-19 terus mencatatkan tambahan di Klungkung. Tercatat ada tujuh tambahan pasien COVID-19, Minggu (7/6).
Ini menjadi tambahan kasus terbanyak dalam sehari. Seluruh tambahan pasien positif COVID-19 ini kini sedang mendapatkan penanganan serius di Ruang Isolasi RSUD Klungkung.
Direktur RSUD Klungkung dr. Nyoman Kesuma, saat dihubungi, Minggu (7/6) mengatakan dari tujuh pasien positif COVID-19 yang baru, enam di antaranya berasal dari klaster di Pasar Umum Galiran. Sebelumnya, dilaksanakan rapid test pada 172 pedagang dan pegawai di Pasar Umum Galiran.
Saat itu ada 11 reaktif. Kemudian setelah dilanjutkan tes swab rupanya ada enam yang positif COVID-19.
Sedangkan, satu lagi dari petugas taman di Kejari Klungkung, yang sebelumnya dari hasil rapid test menunjukkan hasil reaktif. “Hari ini ada 6 orang, tadi malam nambah 1 orang. Sekarang, total pasien dirawat di Ruang Isolasi RSUD Klungkung ada 16, terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 14 orang dan PDP 2 orang,” kata dr. Kesuma.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Klungkung, Nyoman Suwirta, mengatakan “meledaknya” transmisi lokal ini harus menjadi perhatian bersama. Bahwa pandemi Covid-19 ini belum berakhir.
Maka, jangan sekali-kali menurunkan fokus terhadap pola hidup baru yang sudah sering kali diingatkan kepada masyarakat. Agar transmisi lokal ini tidak terjadi semakin parah. “Transmisi lokal ini sudah tidak bisa lagi dianggap remeh. Semua harus hati-hati. Ikuti protokol kesehatan. Kami tidak akan lelah untuk terus mengingatkan masyarakat,” tegasnya.
Dia kembali mengingatkan, bagi warga yang sempat kontak dengan pasien positif COVID-19, agar dengan kesadarannya berinsiatif melakukan rapid test. Khususnya yang sempat kontak dengan pasien positif COVID-19, yang bekerja sebagai kasir di sebuah toko di Jalan Puputan Klungkung dan pedagang di Pasar Umum Galiran.
Baik karyawannya maupun pembeli yang sempat berkunjung. “Dengan tersebarnya informasi ini, yang kontak (khususnya pembeli) bisa sadar untuk segera melakukan rapid test. Tetap atas koordinasi dengan Tim Kesehatan Dinkes Klungkung,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)